Mohon tunggu...
Litha Oyoshi
Litha Oyoshi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Senang menulis di HOKI, biar dapat HOKI. Hidup ini adalah warna dan menulis adalah warna hidupku.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pada Waktumu di Tengah Malam

25 September 2012   18:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:42 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348595776145827752

indonesiaindonesia.com Apa yang melintas dalam pikiranmu, ketika malam mulai menampakkan sisi gelapnya?. Tentu engkau hanya melihatnya sebagai bagian dari proses alam (setelah pagi lalu siang berganti senja dan malam pun tiba). Sebenarnya,  ketika malam tiba hal itu adalah sebuah tanda bahwa hidup ini akan selalu berganti. Dalam pergantian itu, kau harus tahu apa gunanya engkau diciptakan ketika itu. Pernahkah terpikir olehmu, dalam pergantian hari engkau tumbuh dan hidup dalam arus kehidupan yang akan membawamu dalam sebuah  jalan yaitu kebenaran dan keburukan. Dalam hidup inipun memang hanya ada dua pilihan. Baik dan buruk, terang dan gelap, susah dan senang...... semuanya itu akan selalu hadir dalam rona kehidupanmu. Lalu kau ingin pilih yang mana?. Ketika malam tiba, dan gelap mulai menyusup adakah sinar terang dalam hatimu? kau buka matamu lalu duduk, sujud dan bersimpuh. Sadarkah engkau bahwa di saat bersimpuh itulah hatimu akan diletakkan pada sebuah kesadaran bahwa gelapnya malam adalah hadirnya hening. Dan hening adalah lebih baik bagimu sebab engkau menjadi sadar untuk apa engkau diciptakan dan terlahir di dunia serta menjalani kehidupanmu yang tertulis dalam sebuah catatan kehidupan. Jangan hanya berdebat, menipu, berbuat jahat, menindas, bahkan melakukan apapun seolah-olah adalah bagian dari hal biasa dalam hidupmu. Apa kau tidak tahu, bahwa dunia dan isinya pun kelak bersaksi atas apa yang telah engkau perbuat di atas muka bumi ini. Pertarungan, caci maki, memperebutkan kemenangan diri adalah sebuah ego dan ambisi dalam jiwa yang takut akan kekalahan. Namun sadarilah, di saat engkau seperti itu maka sesungguhnya engkau telah menciptakan gelap dalam jiwamu. Di tengah malam itu apa yang semestinya kau cari? hanya mata yang mengantukkah? ataukah engkau masih saja menjadi seseorang yang menikmati pekatnya malam dalam satu kenistaan?. Bangunlah, berdirilah, dengan sepercik air yang akan membuatmu terjaga dan kau pun akan mengenalNYA. Mendekatlah.... sebab ia ingin engkau merendah dan bersimpuh penuh ketulusan pada waktumu di tengah malam. Setelah itu, esok akan kau lihat sinarnya mentari, dan kokok ayam pun membangunkan tidur lelapmu. Tentukan saja hendak menjadi apa dirimu hari ini?. Seorang pecundang, penipu, ataukah seorang yang sanggup untuk berkata benar dan memahami kebenaran itu sendiri. Ingatlah, ketika malam datang kembali maka pada saat itulah perputaran hidupmu akan kau jalani kembali. Semuanya itu ada ditanganmu dalam genggaman jemarimu. "Hendak jadi apa engkau? merenunglah disaat malam yang hening. Sebab ketika itulah engkau akan tersadar......

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun