Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Lingkar Rembulan

18 Agustus 2017   05:19 Diperbarui: 18 Agustus 2017   07:11 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak sampai sekejap mata. Lelahku membawaku pada lelap, hingga tak bermimipi. Dini membangunkan aku dengan anginnya, akupun terjaga di antara lingkar rembulan yang tak nampak. 

Di sana aku kehujan puisi telah deras membasahi kisaran malam. Kau tahu aku senang bermain hujan hujanan, meski kata kata tak selalu enak di tanam

Aku merangkumnya dalam catatan harian, itu pekerjaan Rumah buatku. Di semua perjalananmu aku menunggu hujan di lingkar rembulan. Meski ku tahu hujannya tak semua untukku.

Tak semuanya nyaman bahkan menghujam. Aku menunggu hujan lagi di hari dan malam.

Cimahi, 18 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun