Aku telah di beri langit yang kupandang nikmat tiada henti.
Ketika siang yang benderang malam yang gelap dan bintang.Â
Tanpa cela masih tentang waktu mengetuk setiap yang berjiwa.
Pada setiap mataku berkedip, nafasku menghela,jantungnku yang berdegub.
Sering tak bercermin dalam batin. Banyak nikmat yang terikat banyak indah yang melekat.
Tentang waktu tulang tulangku tak sekuat dahulu, masih banyak ruas yang tak bersedekah.
Waktu luput berlalu.
Masih tentang waktu aku di hantar pada waktu waktu sakral yang panggilannya meliputi bumi.Â
Sepi ,ramai menawarkan penuhnya waktu dengan apa terisi. Berusia bumi dan langit, berusia manfaat
Tentang waktu seberapa besar aku menyebut nyebut syukur.
Aku, kamu ..kita semua. Diam di tempat  itu bersisian dengan Rahmatnya.
Cimahi,14 Agustus 2017