Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bakti BCA Salurkan Donasi untuk Konservasi Penyu dan Operasi Katarak Gratis

21 Desember 2016   15:58 Diperbarui: 21 Desember 2016   19:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jahja Setiaatmadja,Presiden Direktur BCA (keempat dari kanan), Benja Mambai, Acting CEO WWF Indonesia (ketiga dari kiri) dan Ari Djatikusuma, Wakil Ketua SPBK Perdami (ketiga dari kanan) - dok. koleksi pribadi

International Union for the Nature and Natural Resources (IUCN) mencatat penyu laut merupakan salah satu spesies yang masuk dalam Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies yang Terancam). Dari 7 (tujuh) spesies penyu yang masih bertahan di dunia saat ini, 6 (enam) di antaranya hidup di Indonesia: Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu lekang (Lepidhochelys olivacea), Penyu belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu pipih (Natator depressus) dan Penyu tempayan (Caretta caretta). Karenanya, sejak 1984, WWF Indonesia aktif terlibat dalam beberapa proyek dan program konservasi penyu laut seperti pogram rehabilitasi hutan pusat konservasi penyu di Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi dan Aroen Meubanja, Aceh Jaya.

Penyu belimbing merupakan spesies penyu laut terbesar di dunia yang gemar bertualang. Untuk mengamati petualangan dan daya jelajah Penyu belimbing, WWF memanfaatkan satelit penjejak yang dipasangkan pada punggung penyu. Hasilnya sungguh menakjubkan, ternyata ada penyu yang bertualang dari Papua hingga ke Australia bahkan Amerika untuk mencari makan lalu kembali lagi ke tempat asalnya untuk bertelur. Sayang, populasi Penyu blimbing terancam punah karena perburuan telur dan dagingnya untuk dikosumsi hingga menyempitnya habitat tempatnya bertelur, terdesak gencarnya pembangunan kawasan pesisir pantai. 

Hal ini dikemukakan oleh Benja Mambai, Acting CEO WWF Indonesia dalam sambutannya pada acara Simbolisasi Penyerahan Donasi Bakti PT. Bank Central Asia,Tbk (BCA) kepada WWF dan Perdami di Jakarta, Senin (19/12/2016).

Penyerahan donasi Bakti BCA kepada WWF Indonesia - dok. koleksi pribadi
Penyerahan donasi Bakti BCA kepada WWF Indonesia - dok. koleksi pribadi
Donasi program Bakti BCA senilai Rp 445 juta tersebut diserahkan langsung oleh Jahja Setiaatmadja,Presiden Direktur BCA disaksikan oleh Inge Setiawati, General Manager CorporateSocial Responsibility (CSR) BCA, Sapto Rachmadi, Senior Adviser Pengembangan Solusi CSR dan Wawan Ridwan, Director Coral Triangle Program WWF Indonesia. Dalam sambutannya, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA sebagai institusi perbankan turut menaruh perhatian pada pelestarian hewan dan alam serta mendukung penuh program konservasi penyu yang dilakukan oleh WWF dalam rangka memastikan keseimbangan mata rantai dalam eskosistem alam.

Pada kesempatan yang sama, BCA juga menyerahkan donasi Bakti BCA secara simbolis kepada SPBK Persatuan Spesialis Mata Indonesia (Perdami) senilai Rp 500 juta yang diterima oleh Ari Djatikusuma, Wakil Ketua SPBK Perdami setelah sebelumnya pada 2014, BCA telah menyumbang 1 (satu) buah mikroskop senilai Rp 385 juta. Pada2015, BCA juga memberikan bantuan 13 (tiga belas) alat bantu operasi dan 2(dua) alat biometri senilai Rp 450,50 juta pada 2015.

Penyehakan donasi Bakti BCA kepada SPBK Perdami - dok. koleksi pribadi
Penyehakan donasi Bakti BCA kepada SPBK Perdami - dok. koleksi pribadi
Berdasarkan data Eye Disease Prevalence Research Group (2004), diperkirakan pada 2020, jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa. Sedang data Puslitbang Pemberantas Penyakit,Badan Litbangkes Depkes RI menyebutkan, katarak menjadi salah satu penyebab kebutaan terbesar (0,78%) di antara penyebab kebutaan lainnya. Buta katarak menjadi penyakit yang degeneratif, umumnya terjadi pada usia lanjut, namun 16%dari buta katarak di Indonesia terdapat pada usia produktif (40 - 54 tahun). Katarak juga masih menjadi salah satu penyebab utama 50% kebutaaan di Indonesia yang masih cukup tinggi.

Oleh sebab itu pemerintah bersama berbagai instansi turut mendorong penurunan angka penderita katarak di Indonesia. Jahja berharap, melalui donasi yang disalurkan dari program Bakti BCA, dapat mendukung keberlangsungan program Operasi Katarak Gratis yangdiselenggarakan SPBK Perdami dan berkontribusi mewujudkan Indonesia bebas buta katarak pada 2020.

Bakti BCA merupakan program CSR BCA sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial BCA kepada masyarakat lewat bantuan di bidang Budaya, Kesehatan, Olah Raga dan Empati. Program ini telah dilakukan secara berkesinambungan sejak 1999 dan dituangkan ke dalam 3 (tiga) pilar; Solusi Cerdas, Solusi Sinergi, dan Solusi Bisnis Unggul. Saleum [oli3ve].

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun