Mohon tunggu...
Okta Bagas Ramadhani
Okta Bagas Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Okta Bagas Ramadhani, seorang mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember. Saya memiliki hobi bermain game dan menonton film atau serial televisi. Saya menyukai topik berita atau informasi yang berkaitan dengan sains, teknologi, arsitektur, sepak bola, film dan game.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencari Alternatif Pembiayaan Pembangunan Daerah: Mengoptimalkan Land Capture Value untuk Membangun Daerah

18 Mei 2024   17:45 Diperbarui: 18 Mei 2024   18:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jember, 18 Mei 2024 – Pembangunan daerah merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencapai kemajuan di berbagai sektor. Namun, keterbatasan sumber pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) seringkali menjadi kendala utama bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunannya. Oleh karena itu, penting untuk mencari alternatif pembiayaan pembangunan daerah yang inovatif dan berkelanjutan. 

Beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  • Pemanfaatan sumber-sumber pendapatan daerah yang belum dioptimalkan, seperti pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan aset daerah.
  • Kerjasama dengan sektor swasta melalui skema Public Private Partnership (PPP).
  • Penerbitan obligasi daerah.
  • Dana hibah dari badan internasional.
  • Pungutan retribusi pengembangan ruang.
  • Program land capture value (LCV) atau nilai tambah tanah.

Pemilihan alternatif pembiayaan yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah masing-masing. Diperlukan kajian mendalam dan perencanaan yang matang untuk memastikan bahwa alternatif pembiayaan yang dipilih dapat memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan daerah dan tidak membebani Masyarakat Selain itu, penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. 

Hal ini akan membantu membangun kepercayaan masyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan daerah. Dengan diversifikasi sumber pembiayaan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, pemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan daerah harus mengutamakan prinsip berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencapai kemajuan di berbagai sektor. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pembangunan, pemerintah daerah dihadapkan pada tantangan untuk mencari sumber pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Salah satu alternatif yang menjanjikan adalah program land capture value (LCV) atau nilai tambah tanah.

Apa Itu Program Land Capture Value?

Program LCV adalah mekanisme pembiayaan pembangunan daerah yang memanfaatkan nilai tambah tanah yang dihasilkan dari perubahan atau peningkatan nilai kawasan akibat kebijakan publik, seperti pembangunan infrastruktur, perubahan zonasi, atau peningkatan aksesibilitas. Nilai tambah tanah ini kemudian digunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan pembangunan di daerah tersebut.

Beberapa contoh program LCV yang telah berhasil diterapkan di Indonesia antara lain:

  • Program Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur di Jakarta: Program ini memanfaatkan nilai tambah tanah di kawasan sekitar proyek infrastruktur, seperti jalan tol, pengembangan kawasan Transir Oriented Development dan area Stasiun MRT Harmoni DKI Jakarta untuk membiayai pembangunan infrastruktur tersebut.
  • Program Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera: Program ini memanfaatkan nilai tambah tanah di kawasan di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik di kawasan tersebut.
  • Program Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif di Bandung: Program ini memanfaatkan nilai tambah tanah di kawasan ekonomi kreatif untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi kreatif di kawasan tersebut.

Manfaat Program LCV bagi Pembangunan Daerah:

Program LCV yang begitu kompleks ini diharapkan akan memiliki manfaat yang luas.  Adapun manfaat program LCV bagi pembangunan daerah, antara lain:

  • Meningkatkan kemandirian keuangan daerah: Program LCV dapat membantu daerah untuk mengurangi ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan meningkatkan kemampuan daerah untuk membiayai pembangunannya sendiri.
  • Mempercepat pembangunan infrastruktur: Program LCV dapat membantu daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dengan memanfaatkan nilai tambah tanah yang dihasilkan dari proyek infrastruktur tersebut.
  • Meningkatkan kualitas layanan publik: Program LCV dapat membantu daerah untuk meningkatkan kualitas layanan publik dengan menyediakan dana untuk pembangunan fasilitas publik dan peningkatan kualitas layanan.
  • Menciptakan lapangan kerja: Program LCV dapat membantu daerah untuk menciptakan lapangan kerja dengan mendorong investasi dan pembangunan di daerah tersebut.
  • Meningkatkan nilai aset daerah: Program LCV dapat membantu daerah untuk meningkatkan nilai aset daerah dengan meningkatkan nilai tambah tanah di kawasan yang telah ditata dan dikembangkan.

Tantangan dalam Implementasi Program LCV:


Meskipun memiliki banyak manfaat, program LCV juga memiliki beberapa tantangan dalam implementasinya, antara lain:

  • Kurangnya pemahaman masyarakat tentang program LCV: Banyak masyarakat yang belum memahami program LCV dan manfaatnya bagi mereka.
  • Kompleksitas regulasi dan perizinan: Regulasi dan perizinan yang terkait dengan program LCV masih terbilang kompleks dan membutuhkan waktu yang lama untuk diproses.
  • Kesulitan dalam menentukan nilai tambah tanah: Menentukan nilai tambah tanah secara akurat dan adil merupakan salah satu tantangan utama dalam implementasi program LCV.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan Program LCV:

Untuk mengatasi tantangan dalam implementasi program LCV, diperlukan beberapa solusi, antara lain:

  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat: Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi yang gencar kepada masyarakat tentang program LCV dan manfaatnya bagi mereka.
  • Penyederhanaan regulasi dan perizinan: Perlu dilakukan penyederhanaan regulasi dan perizinan yang terkait dengan program LCV untuk mempermudah proses implementasinya.
  • Penggunaan teknologi untuk menentukan nilai tambah tanah: Perlu dimanfaatkan teknologi untuk membantu menentukan nilai tambah tanah secara akurat dan adil.

Kerjasama multipihak sangat penting untuk mengoptimalkan program LCV. Kerjasama ini dapat dilakukan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, lembaga penelitian, dan organisasi masyarakat sipil. Program LCV memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif pembiayaan pembangunan daerah yang inovatif dan berkelanjutan. Meskipun masih dalam tahap awal implementasi, program land capture value menunjukkan potensi yang besar untuk mengubah cara daerah membiayai pembangunannya. Dengan memanfaatkan nilai tambah tanah, program land capture value dapat membantu membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas layanan publik, dan menciptakan lapangan kerja di daerah. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk mendukung implementasi program LCV di daerahnya masing-masing.

Mari kita buka potensi baru dengan mengoptimalkan program LCV untuk membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun