Mohon tunggu...
Nur Endah Ardiyani
Nur Endah Ardiyani Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Realita Anak SMA Saat Ini

27 Desember 2012   05:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:58 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1356587492887204094

Putih Abu-Abu adalah sebuah lambang dari jengjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sungguh ironis pendidikan jaman sekarang, khususnya perilaku siswa-siswi SMA yang saat ini berprilaku tidak sesuai dengan usianya. Sering kita temukan anak-anak SMA khususnya wanita, sudah berani merokok layaknya orang dewasa. Sungguh tak enak dipandang melihat seorang wanita berpakaian lengkap putih abu-abu dan masih dengan atribut sekolahnya seperti masih membawa tas sekolahnya. Mereka dengan percaya dirinya merokok layaknya orang dewasa tanpa rasa malu dan bersalah akan dirinya sendiri, orang tua dan nama baik sekolah yang terlihat dari bed identitas asal sekolah yang terdapat di lengan seragam sekolah. Bukan hanya wanita saja, para murid laki-lakipun jauh lebih banyak yang sudah berani merokok di masa-masa SMA. Belum lagi ketika  melihat sepasang siswa dan siswi yang sedang memadu kasih (pacaran) merokok. Tak ada saling larang melarang diantara keduanya, yang status mereka adalah sepasang kekasih yang seharusnya saling menjaga. Sungguh ironis melihatnya, mereka yang masih dibawah umur sudah berani merokok tanpa melihat bahaya merokok bagi dirinya sendiri. Mereka merokok, bahkan dengan terang-terangan memperlihatkan bahwa mereka merokok di tempat-tempat umum, seperti pinggir-pinggir jalan, warung-warung dan tempat-tempat nongkrong atau tempat main mereka.

Sumber: http://brianfarisalfarizi.student.umm.ac.id/2010/08/25/pergaulan-bebas-kalangan-remaja/

Mereka dengan status pelajar, seharusnya bertanggung jawab akan statusnya itu sebagai pelajar untuk belajar demi masa depannya. Tetapi apa, sering kali saya menemukan di jam-jam sekolah dan bukan hari libur, mereka siswa-siswi yang bukannya sekolah melainkan nongkrong dengan teman-temannya di warung-warung kopi, suatu tempat yang sering kali dijadikan tempat bolos mereka. Mereka ketawa-ketawa, sambil merokok dengan segelas minuman yang mereka pesan lalu tekadang mereka sambil bermain kartu. Siswa maupun siswi tak ada bedanya kala itu.

Ironis melihat pendidikan saat ini, terlihat dari cara berpakaian seragampun tidak mencermin seorang pelajar yang berbakti dan sopan. Seorang siswa yang berpakaian seragam tak rapih, seenaknya sendiri. Lalu seorang siswi yang memakai pakaian seragam sekolah dengan pakaian ketat, terkadang terdapat siswi yang memakai rok diatas dengkul. Belum lagi seorang siswi berkerudung pun tak ada rasa malu-malunya sama sekali, berkerudung namun kelakuannya nakal dan pakaiannya pun ketat. Jadi malu sendiri saya melihatnya, jika kerudung hanya dijadikan topeng kehidupan. Tak sesuai dengan kepribadiannya. Seharusnya kerudung merupakan kemulian atau sebuah mahkota seorang wanita yang harus dimuliakan dengan perilakunya yang baik.

Belum lagi, banyak sekali pergaulan-pergaulan bebas yang sudah merebah dikalangan SMA. Yang terkadang bermula dengan jejaring sosial media atau pun teknologi internet yang mereka gunakan tidak dengan sebagai mana mestinya belum lagi pengaruh dari faktor lingkungan disekitarnya yang mendukung. Sehingga mereka terjerumus kedalam pergaulan bebas, dan akhirnya merusak masa depannya. Seperti halnya hamil diluar nikah, pengaruh minum-minuman keras, pengaruh obat-obatan terlarang, maupun terjangkit hiv aids. Sungguh kasihan jika semua itu sudah terjadi, hanya penyesalan yang ada pada diri mereka.

Mereka yang belum sepantasnya menjadi seorang ibu, sudah dituntut menjadi seorang ibu. Putus sekolah dan beralih pada anaknya. Sangat kasihan sekali, jika melihat hal itu disekeliling kita. Sedikit bersyukur jika ada yang mau bertanggung jawab atas anak dalam kandungannya mereka. Dan sangat kasihan sekali bagi kaum wanita, mereka hamil dan tidak ada yang mau bertanggung jawab. Sudah jatuh ketimpah tangga, ibarat pepatah mengatakan. Lalu untuk mereka yang sudah ketergantungan minum-minuman bahkan obat-obatan, harus bersusah payah berhenti dari itu semua. Butuh support yang kuat dari dalam diri sendiri maupun lingkungannya untuk terbebas dari segala hal yang mematikan dirinya sendiri atau masa depannya.

Benar-benar sungguh ironis pergaulan bebas saat ini, khususnya dikalangan SMA. Mau jadi apa mereka dan bangsa ini, jika dari dini sajapun sudah tidak baik. Tidak ada sedikit jati diri atau tanggung jawab mereka sebagai seorang pelajar. Dan mereka yang seperti itu tidak mempunyai rasa malu dan kasihan terhadap dirinya sendiri dan keluarga. Jika sudah terjadi, hanya penyesalan yang ada. Oleh karena itu untuk orang tua, sudah saatnya benar-benar mengawasi setiap detik perkembangan putra dan putri. Mulai dengan tanamkan ilmu agama sejak dini, kenalkan dengan setiap perilaku-perilaku yang baik untuk dilakukan, dan pemberitahuan akan dampak negatif jika melakukan perilaku-perilaku yang tidak baik. Ajarkan anak tanggung jawab atas dirinya sendiri dan keluarga. Dan masuklah sedikit kedalam kehidupan anak, agar anak tetap aman dan dalam jangkauan orang tua. Sehingga anak bisa hidup terarah dan terhindar dari segala perilaku yang menyimpang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun