Jabatan dan Cara Menyikapinya
Hidup adalah sebuah putaran menunggu giliran. Dan jabatan adalah amanah, menyia-nyiakan amanah berarti khianat.
Jabatan adalah titipan, bagaimana menyikapinya? Sikapilah dengan dengan 2 hal.
1. Dijaga baik-baik
Logilkanya seperti orang lain nitip mobil dirumah kita. Saat mobil diambil kaca spion pecah, bemper penyok, ban nya hilang, marahkan yang punya. Seperti halnya Tuhan menitipkan jabatan kepada kita. ketika diambil berlumur korupsi, kedzaliman, tipu daya, trik rekayasa, tentu marah yang menitip. Dan pasti dimintai pertanggung jawaban. Kan hanya titipan kenapa tidak dijaga dengan baik?.
Mungkin bahasa sekarang kalau malam kita bisa putar film kehidupan dunia kita. Sejak akil balik sampai sekarang. Lihat adegan-adegan yang pernah kita lakukan. Tanggal sekian, bulan sekian saya nyolong, saya korup, saya nempeleng orang tanpa alasan yang jelas.
Apa sih targetnya? kalau ada adegan yang kurang pantas sekarang kita bisa melakukan sensor. Taubat artinya alias pemutihan.
2. Jabatan adalah titipan, tidak boleh membuat orang menjadi arogan dan sombong
Logikanya orang nitip mobil dirumah kita, trus yang punya mobil pergi saya petentang petenteng membangga-banggakan bahwa ini mobil canggih, ini mobil mutakhir padahal mobil orang titip. Begitulah kita. Ini jabatan titipan, kenapa harus jadi sombong? Ini harta juga titipan kenapa harus sombong? Ini ilmu pengetahuan juga titipan kenapa harus sombong.