Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita
Setiap tanggal 17 Agustus, ketika kita merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah –pasti- kita akan sering mendengar Lagu Hari Merdekayang diciptakan oleh Bapak Husein Mutahar (Alm) yang dinyanyikan oleh semua kalangan, baik rakyat, maupun pejabat, militer maupun sipil, anak-anak, maupun dewasa. Di televisi, di radio, di berbagai iklan, di berbagai upacara atau gelaran seremonial lainnnya, lagu Hari Merdeka ini pasti menggema dan dikumandangkan. Namun, kita mungkin sudah lupa dengan Putra Bangsa yang menciptakan Lagu “Mars 17 Agustus-an” ini. Ingatkah kita dengantokoh pencipta lagu tersebut?
Melalui tulisan yang saya rangkum dari berbagai sumber ini, saya ingin sekali mengajak kita semua mengenang kembali sosok hebat pencipta lagu Hari Merdeka tersebut.
Tulisan yang saya bangun ini sangat sederhana, mungkin juga penuh dengan kekeliruan. Untuk itu, disini saya mengajak semua pembaca, untuk mengoreksi tulisan saya bila ada kekeliruan. Melengkapi, jika memang dirasa belum lengkap, dan terus mambantu untuk menyempurnakannya, karena memang tidak sempurna.
“Jangan Hanya Belajar Sejarah! Tapi Belajarlah dari Sejarah!” itulah salah satu bentuk dan sumber dari ke-arif-an serta kebikjaksanaan manusia. Salah satu langkahnya adalah dengan mengenang jasa orang yang telah ber-jasa untuk kita. Dalam hal ini, mari kita mengenang Bapak Husein Mutahar, serta berbagai bekal pembelajaran yang dapat kita ambil darinya.
-Ini hanyalah sebuah tulisan singkat tentang “Biografi Singkat” dari H. Mutahar.
Untuk tulisan yang lebih lengkap dan detail tentang H. Mutahar dan riwayat bakti-nya, semoga ada anak bangsa yang akan menulis mengenai hal tersebut. Tujuan Utama dari tulisan ini adalah untuk mengenang H. Mutahar dan diharapkan dapat menggugah kesadaran untuk tetap terus mengenangnya-
-Semoga dapat terpetik Manfaat dari tulisan Singkat ini-
Riwayat Hidup:
Nama : H. M. Husein Mutahar (H. Mutahar)
Lahir : Semarang, 5 Agustus 1916
Wafat: Jakarta, 9 Juni 2004
Riwayat Pendidikan:
- ELS (Europese Lagere School) (SD Eropa 7 tahun), merangkap mengaji/membaca Al-Quran pada guru wanita, Encik Nur.
- MULO (Meer Uitgebreid Lager Ondewwijs) atau SMP 3 tahun di Semarang, merangkap mengaji pada Kiai Saleh.
- MS (Algemeen Midelbare School) atau SMA, jurusan Sastra Timur, khusus bahasa Melayu, di Yogyakarta.
- Universitas Gajah Mada, Jurusan Hukum merangkap Jurusan Sastra Timur, khusus Jawa Kuno di Yogyakarta (sesudah 2 tahun drop out karena perjuangan).
- Semua Kursus/Training Pemimpin Pandu di Indonesia dan di London.
- Training School Diplomatic and Consulair Affairs di Nederland.
- Training School Diplomatic and Consulair Affairs di kantor PBB (United Nation Organization/UNO), New York.
Riwayat Karier:
- Guru Bahasa Belanda di SD swasta Islam di Pekalongan.
- Wartawan berita kota, surat kabar Belanda "Het Noorden" di Semarang, 1938.
- Klerk di Cosultatie Bureau der Afdeling Nijverheid voor Noord Midden Java, Departement Ekonomische Zaken, 1939-1942.
- Sekretaris Keizai Bucho (Kepala Bagian Ekonomi) Kantor Gubernur Jawa Tengah, 1943.
- Pegawai Rikuyu Sokyoku (Jawatan Kereta Api Jawa Tengah Utara) di Semarang, 1943-1948.
- Sekretaris Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia, 1945-1946.
- Ajudan III, kemudian Ajudan II Presiden Republik Indonesia, 1946-1948.
- Pegawai Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, 1969-1979.
- Diperbantukan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka (Dirjen Udaka) Departemen P&K, 1966-1968.
- Diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia pada Tahta Suci di Vatikan, 1969-1973.
- Direktur Protokol Departemen Luar Negeri merangkap Protokol Negara, 1973-1974
- InspekturJenderal Departemen Luar Negeri dan selama 16 bulan, merangkap Direktur Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, merangkap Kepala Protokol Negara, 1974.
- Pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil, golongan IVe.
Riwayat Pergerakan:
- Pemimpin Pandu dan Pembina Pramuka, 1934-1969
- Anggota Partai Politik, 1938-1942
- Kepala Sekolah Musik di Semarang, sebagai tempat penanaman, penyebaran, dan pengobaran semangat kebangsaan Indonesia, sebagai gerakan melawan penyebaran semangat Jepang dan bungkus gerakan subversi lawan Jepang, 1942-1945
- Anggota AMKRI (Angkatan Muda Kereta Api Indonesia) di Semarang, 1945.
- Anggota BPRI (Badan Pemberontak Rakyat Indonesia) Jawa Tengah, 1945.
- Anggota redaksi majalah ”Revolusi Pemuda”, 1945-1946.
- Gerilya, 1948-1949
- Ikut mendirikan dan bergerak sebagai pemimpin Pandu serta kemudian menjadi anggota Kwartir Besar Organisasi Persatuan dan Kesatuan Kepanduan Nasional Indonesia ”Pandu Rakyat Indonesia”, 28-12-1945 s.d. 20-5-1961.
- Ikut mendirikan dan bergerak sebagai Pembina Pramuka, duduk sebagai anggota Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Andalan Nasional Urusan Latihan,1961-1969.
- Sekretaris Jenderal Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, 1973 -1978, dan anggota biasa, 1978-2004.
- Alumni Penataran P-4 Tingkat Nasional XIX,1980.
- Ketua Umum organisasi sosial di bidang pendidikan ”Parani Dharmabakti Indonesia” (PADI), 1987–2004.
- Ketua Dewan Pengawas ”Yayasan Idayu”.
HOBI:
- Seni Suara
- Studi Agama Islam dan perbandingan agama-agama serta organisasi kerohanian, baik di dunia Timur maupun Barat.
KELUARGA:
H. Mutahar tidak menikah, namun mempunyai 8 anak semang (6 laki-laki dan 2 perempuan). Sebagian merupakan ”serahan” dari ibu mereka —yang janda— atau bapak mereka —beberapa waktu sebelum meninggal dunia. Ada pula bapak/ibu yang sukarela menyerahkan anaknya untuk diakui sebagai anak sendiri. Semua sudah berumah tangga dan mempunyai 15 orang cucu (7 laki-laki dan 8 perempuan).
Tutup Usia
Beliau tutup usia pada Hari Rabu, 9 Juni 2004, pukul 16.30 WIB, dalam usia yang hampir menginjak 88 tahun, di Jln. Damai No.20 Cipete, Jakarta Selatan.
Beliau dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Sebetulnya, beliau berhak dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata karena memiliki tanda kehormatan ”Mahaputera” atas jasa menyelamatkan bendera pusaka Merah Putih dan tanda kehormatan ”Bintang Gerilya” atas jasanya ikut perang gerilya tahun 1948-1949. Tetapi, beliau tidak mau, dan lebih memilih dimakamkan di pemakaman umum –berbaur dan merakyat dengan masyarakat luas-.
Sekelumit Kisah:
·H. Mutahar dalam Gerakan Kepanduan-Pramuka dan Paskibra
Beliau aktif dalam kegiatan kepanduan. Ia adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis. Ia juga dikenal anti-komunis. Ketika seluruh gerakan kepanduan dilebur menjadi Gerakan Pramuka, Mutahar juga menjadi tokoh di dalamnya. Namanya juga terkait dalam mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), tim yang beranggotakan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkan Bendera Pusaka dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI
Sebagai salah seorang ajudan Presiden, Mutahar diberi tugas menyusun upacara pengibaran bendera ketika Republik Indonesia merayakan hari ulang tahun pertama kemerdekaan, 17 Agustus 1946. Menurut pemikirannya, pengibaran bendera sebaiknya dilakukan para pemuda yang mewakili daerah-daerah Indonesia. Ia lalu memilih lima pemuda yang berdomisili di Yogyakarta (tiga laki-laki dan dua perempuan) sebagai wakil daerah mereka.
Pada tahun 1967, sebagai direktur jenderal urusan pemuda dan Pramuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Mutahar diminta Presiden Soeharto untuk menyusun tata cara pengibaran Bendera Pusaka. Tata cara pengibaran Bendera Pusaka disusunnya untuk dikibarkan oleh satu pasukan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok 17 sebagai pengiring atau pemandu; kelompok 8 sebagai kelompok inti pembawa bendera; kelompok 45 sebagai pengawal. Pembagian menjadi tiga kelompok tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
·Sekelumit Kisah dibalik Penciptaan Lagu:
Lagu Hari Merdeka yang selalu menggema ketika Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI diciptakan di Hotel Garuda Yogyakarta. Ketika itu ia sekamar dengan Pak Hugeng yang kemudian menjadi Kepala Polri, dimana pada saat itu sedang bersama-sama mengawal Bung Karno.
Selanjutnya, karya cipta lainnya dari H. Mutahar yang cukup dikenal adalah lagu SYUKUR. Lagu Syukur ini diciptakan pada tahun 1944, merupakan sebuah puji syukur yang dipersiapkannya untuk menyambut Kemerdekaan RI yang ketika itu diduganya sudah hampir tercapai.
Karya Ciptaan beliau merupakan karya besar yang menjadi persembahannya kepada negara tercintanya, Republik Indonesia. Karya Ciptaannya berupa lagu yang populer antara lain adalah himne Syukur (diperkenalkan Januari 1945) dan mars Hari Merdeka (1946) sebagai lagu nasional. Serta Dirgahayu Indonesiaku, yang menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia. Lagu anak-anak ciptaannya, antara lain: "Gembira", "Tepuk Tangan Silang-silang", "Mari Tepuk", "Slamatlah", "Jangan Putus Asa", "Saat Berpisah", dan "Pramuka".
Itulah Sekelumit tulisan yang saya bangun dari berbagai sumber tentang salah satu Putra Terbaik Bangsa, Bapak H. Mutahar. Raga dan Jiwa Beliau memang telah tenang berada bersama-Nya, tapi karya dan jiwa cinta bangsa-nya akan selalu kita jaga untuk selama-lamanya.
-Semoga Ada manfaatnya, dan Semoga ada yang terus mengoreksi, melengkapi dan memperbaiki tulisan yang singkat ini-
Dirangkum dari Berbagai Sumber:
Dengan Referensi Utama:
http://id.wikipedia.org/wiki/H._Mutahar
http://liriklaguindonesia.net/h-mutahar-hari-merdeka-17-agustus-1945.htm
http://aqiegaul.blogdetik.com/2008/08/14/h-mutahar-sang-pencipta-lagu-hari-merdeka/
Tulisan-tulisan lain mengenai H. Mutahar:
Biografi Pencipta Lagu “Hymne Pramuka” H. Mutahar dalam http://gamaraka.blogspot.com/2013/05/biografi-pencipta-lagu-hymne-pramuka-h.html
Profil Singkat Bapak Husen Mutahar dalam
http://korwilsolear.blogspot.com/2010/05/profil-singkat-bapak-husen-mutahar.html
BIOGRAFI HUSEN MUTAHAR DAN IDIK SULAIMAN dalam
http://prajamts.blogspot.com/2012/10/biografi-husen-mutahar-dan-idik-sulaiman.html
H. Mutahar - Sang Penyelamat Bendera Pusaka dalam
http://paskibrakajp.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=31:hmutaharsangpenyelamatbenderapusaka&catid=4:tokoh&Itemid=2
H Mutahar Dan Taplak Meja Pinjaman Sang Protokoler dalam
http://www.berdikarionline.com/tokoh/20120817/h-mutahar-dan-taplak-meja-pinjaman-sang-protokoler-republik.html
-Serta berbagai tulisan yang jelas tak bisa saya sebutkan satu per-satu-