Di Lombok, sahur on the road umumnya dilakukan oleh laki-laki. Bukan apa-apa. Untuk para perempuan, yang belum menikah, akan sulit mendapat ijin keluar di jam makan sahur. Untuk para istri, -- disamping tidak semua kabupaten memiliki warung makanan atau restoran yang nyaman untuk keluarga, cenderung lebih sering memasak sendiri.
Pertimbangan lain, stereotype miring masih sering dilekatkan pada perempuan yang masih 'beredar' di pagi buta. Dua hal utama yang membuat sebagian besar perempuan -- tentunya pengecualian pada para perempuan yang justru menjadi penjual makanan, enggan lakukan sahur on the road.
Nabi Saw bersabda :
"Sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan" (HR. Bukhari dan Muslim).
Berkah makin berlimpah, karena shalawat terlimpah dari Allah SWT dan Malaikat-Nya. Yakin nolak shalawat sebegini banyak?
"Waktu sahur, makannya adalah berkah. Maka, janganlah kalian tinggalkan (sahur), walaupun hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya, Allah dan Malaikat-Nya ber-shalawat kepada orang-orang yang sahur" (HR. Ahmad).
Memastikan pemahaman saya pribadi tentang apa itu sahur on the road, hasil dari mesin pencari terbesar justru sungguh miris. Yang muncul di halaman pertama hasil pencarian, terasa lebih seperti aksi para gank motor. Mungkin saya terkesan naif, tapi jika gambaran itu yang diperoleh dari aktifitas seru ini, saya lebih memilih untuk tak pernah sekali pun melakukannya.
Terakhir, saya dan suami juga menolak permintaan si sulung. Ia meminta ijin, ikut berkeliling kelompok pasukan pembangun sahur. Meski mungkin benar hanya memutari satu blok perumahan saja, yang jauh lebih menganggu adalah omelan dari keluarga besar. Mengapa bisa berikan ijin anak perempuan, ider sepagi itu, walau niat baiknya membangunkan orang-orang untuk sahur.
Jadi, jika disuruh memilih, saya sebagai perempuan dan ibu menolak aktifitas sahur on the road. Jika, sebagian besar momennya hanya dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan kepentingan umum. Namun, jika tujuannya memberdayakan para pedagang yang khusus buka untuk para muslim yang suka sahur di luar rumah, tentu saya berada di barisan paling depan.
Wallahu'alam bissowab.