Mohon tunggu...
murdjani dada
murdjani dada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

KADIN Dikemudikan Eddy Ganefo, Mampu Banyak Cetak Pengusaha Indonesia?

10 April 2016   10:19 Diperbarui: 10 April 2016   10:57 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Ketum KADIN Eddy Ganefo, Anak Palembang Berprestasi di dunia usaha.foto murdjani"][/caption]Pertanyaan besar itu muncul, mampukah KADIN bertahan di era bisnis global terbuka ini? Apakah pengusaha Indonesia tidak tersingkir kalah bersaing karena kualitasnya kalah dengan negara lain?

Tentu jawaban itu saah satunya  ada pada Eddy Ganefo yang belum satu tahun ini menjabat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN).

Ada sih, terlihat langkah awal saat dia merambah ke dunia kampus untuk mencetak pengusaha muda.

Dia sudah mengibarkan bendera dan membuat program KADIN Goes To Campus, serta pembinaan pengusaha di desa pembinaan, serta pemberian modal usaha bagi pelaku usaha.

Ya, terlalu cepat juga untuk mengetahui program itu bisa terealisasi seratus persen ke depan, karena Eddy baru dilantik jadi jadi Ketum KADIN, ya, umur jabatan itu belum sampai satu tahunlah.

Anak kelahiran Palembang, 26 April 1963 ini, menggapai orang nomor satu di KADIN harus bersaing dengan teman pengusaha lainnya sebanyak tujuh orang, yaitu Rachmat Gobel,

Rosan P Roeslani, Maxi Gunawan, Dato Sri Tahir. Juga Zainal Bintang, Ismanu Soemiran.

Tapi, kepercayaan itu jatuh pada Eddy yang jika dilihat dari track record pengalaman sebagai pengusaha lebih mampu memimpin KADIN.
 Tantangan memimpin orang-orang yang sukses di dunia usaha ini memang tidak mudah, tapi perlahan bisa diurai oleh Eddy untuk membawa organisasi ini ke kancah siap tempur dengan pengusaha yang mau tidak mau harus diterima kehadirannya karena pasar bebas Asia Tenggara.
 Dia juga salah satu punya pekerjaan rumah untuk meyakinkan para anggotanya serta pengusaha lainnya agar berjiwa nasionalisme.

Contoh yang diharapkannya, para pengusha Indonesia tidak membawa uangnya ke luar negeri. Dengan demikian rupiah menjadi bagus nilainya serta membantu stabilitaskan moneter dengan tidak begitu jatuh oleh nilai Dolar Amerika.

Visi Eddy lainnya adalah soal mencetak banyak pengusaha Indonesia karena dibanding Malaysia dan Singapura dekat Indoenesia saja jumlah pengusahanya banyak mereka.

Dari persentase, Indonesia pengusahanya hanya 1,65 persen, jumlah pengusaha Singapura 7 persen dan Malaysia 5 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun