Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Wisata Rafting Membuktikan Indonesia Sungguh Permai

11 November 2014   07:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:06 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_353336" align="aligncenter" width="640" caption="Perjalanan menyelusuri Sungai Ayung yang asri, serasa berada ditengah hutan hujan tropis."][/caption]

Indonesia sungguh indah permai

Pemandangan alam indah santai

Pohon nyiur pun melambai-lambai

Menyanyikan lagu-lagu pantai

Itulah sepenggal syair lagu Indonesia Permai karya Dr Janner Sinaga. Lagu yang menggambarkan Indonesia sebagai negeri yang memiliki alam yang sangat indah. Disana, pohon nyiur yang melambai-lambai sedang menyanyikan lagu-lagu pantai. Sungguh, dari lagu itu kesan romantis nyata terasa. Dan, negeri permai ini makin tak terlupakan oleh mereka yang pernah mengunjunginya.

Indonesia, itulah negeri permai itu. Tanahnya subur alamnya pun kaya. Kekayaannya bukan hanya karena emas dan permata. Ribuan sungai yang mengalir dari celah gunung biru melengkapi kekayaan itu. Sungai-sungai itu memberi kesempatan hidup kepada sejumlah makhluk. Hanya saja, masih jarang anak bangsa ini menikmati ayunan arus beserta jeram-jeram terjal disepanjang aliran sungai itu.

Sungai-sungai berair jernih itu meliuk-liuk menembus celah gunung bercadas terjal. Celah itu bukan hanya sebentuk batu cadas yang penuh tegakan pohon. Cadas itu sengaja memberi ruang bagi air untuk terus mengalir dan mengalir dengan deras. Salah satunya adalah Sungai Ayung, sungai yang terpanjang di Propinsi Bali.

Panjang Sungai Ayung ini sekitar 68,5 Km. Airnya berasal dari tiga anak sungai dan berakhir di Pantai Sanur. Ketiga anak sungai itu adalah Tukad Bangkung yang berhulu di Pelaga, Tukad Menggani berhulu di daerah Catur dan Tukad Siap berhulu di daerah Kintamani.

[caption id="attachment_353339" align="aligncenter" width="640" caption="Suara jangkrik, burung dan hewan hutan hujan tropis mengiringi perjalanan menuju ke tempat sandaran perahu karet."]

1415640831118250670
1415640831118250670
[/caption]

Sungai yang dahulunya hanya sebagai sumber air rumah tangga dan pertanian, kini fungsi ekonominya bertambah. Sungai yang melintasi kawasan Ubud itu memberi lapangan kerja kepada banyak orang. Sungai yang berada di dasar cadas tersebut, kini menjadi salah satu obyek wisata alam paling diminati. Di sungai itulah Indonesia permai dapat dirasakan.

Begitu tersohornya potensi wisata Sungai Ayung, maka yang datang kesana berasal dari berbagai bangsa. Disana terlihat orang berwajah Eropa, Amerika, Australia, Asia Timur bahkan wajah Indonesia tak kalah banyak. Semuanya terlihat sangat menikmati keindahan hutan hujan tropis dari permukaan Sungai Ayung. Padahal, untuk merasakan permainya Indonesia diatas permukaan Sungai Ayung, setiap orang harus membayar US$ 79.

Mahal? Pasti, tetapi harga sebesar itu menjadi kecil manakala alam dan manusia bersatu melalui wisata rafting di Sungai Ayung. Faktanya, para peminat wisata rafting ini tidak berkurang, malah banyak yang antri menunggu giliran. Begitulah, ketika pesona dan daya tarik alam Indonesia yang permai telah menyatu dalam diri mereka.

Sebagai anak bangsa dari negeri yang bernama Indonesia permai, umumnya belum pernah menikmati sensasi menyatu dengan alam, ditengah hutan hujan tropis. Bagaimanakah rasanya? Pada tanggal 10 Oktober 2014 lalu, saya memperoleh kesempatan untuk wisata rafting di Sungai Ayung.

Hari itu, saya dan sembilan orang blogger didrop di sebuah base camp penyedia jasa rafting di pedesaan kawasan Ubud. Dengan perlengkapan life jacket, helm dan dayung, kami menuruni 300-an anak tangga melalui hutan hujan tropis. Bunyi jangkrik, burung-burung dan hewan hutan lainnya seperti sengaja mengucapkan selamat datang kepada kami.

Beginikah nyamannya berjalan ditengah hutan yang masih asri? Bilakah saya masih bisa menyelusuri hutan hujan tropis di bagian lain dari tanah Indonesia? Pantas, wisatawan mancanegara sangat menyukai berada di tengah hutan perawan. Sungguh tak terceritakan rasanya, yang pasti semua persoalan hidup seolah terlupakan saat berada disana.

[caption id="attachment_353345" align="aligncenter" width="640" caption="Sungai, hutan hujan tropis, cadas terjal serta suara hewan dan burung menjadi orkestra alam yang sungguh syahdu."]

1415641034447081977
1415641034447081977
[/caption]

Dengan menumpang perahu karet yang dipandu Bli Arya, wisata rafting dimulai. Kami terombang-ambing di permukaan sungai sepanjang 9 Km. Bukan rasa khawatir yang muncul, tetapi ada nuansa damai berada didasar tebing itu. Oh Tuhan, indahnya negeriku. Itulah kalimat yang terucap berulangkali.

Benarkah kami sedang berada di Indonesia? Antara yakin dan tidak, seolah-olah wisata arung jeram berlangsung di Eropa karena banyaknya orang berkulit putih disana. Diantara kebimbangan itu, cadas dan tegakan pohon khas Indonesia meyakinkan kami sedang berada di bumi nusantara. Indonesia sungguh permai.

Melaju di derasnya arus Sungai Ayung sama dengan menyelusuri hutan hujan tropis tadi. Semua kegalauan, problema di tempat kerja hilang dalam gemercik air. Dalam benak kami, bagaimana menghindari bebatuan yang menyeruak diantara air Sungai Ayung. Hanya ada satu kata mendayung, mendayung dan terus mendayung sampai tiba diperhentian akhir.

Luar biasa nikmatnya berada di alam nan asri ini. Ternyata, arus sungai yang deras itu bukan hal yang perlu ditakuti, tetapi sangat indah untuk dinikmati. Bermodal sebuah perahu karet, sungai menjadi wahana untuk merasakan indah dan permainya bumi pertiwi. Negeriku sungguh indah!

Selama ini, sungai bagi anak bangsa ini bukan tempat yang istimewa. Sungai sebagai tempat mandi, cuci dan kakus. Disaat yang lain, sungai menjadi tempat menangkap ikan. Selebihnya, air sungai itu mengalir begitu saja ke laut lepas. Sudah waktunya, sungai-sungai di seluruh nusantara dikelola menjadi obyek wisata air yang sangat diminati wisatawan mancanegara.

[caption id="attachment_353347" align="aligncenter" width="640" caption="Sungai Ayung tempat bertemunya berbagai bangsa, menyatu dalam derasnya arus air."]

141564122466847335
141564122466847335
[/caption]

Masalahnya, para wisatawan mancanegara sepertinya sulit melupakan tempat-tempat indah yang bernama sungai. Buktinya, saat perahu karet itu meluncur menembus jeram-jeram terjal, terdengar pekik histeris. Pekikan itu bukan refleksi rasa takut tetapi wujud kepuasan karena berhasil melewati jeram itu. Setelah itu, mereka tertawa senang.

Oleh karena itu, wisata rafting adalah solusi ecowisata dimasa yang akan datang. Semua kekayaan dan panorama alam bisa dinikmati tanpa harus mengubahnya. Tiada negeri seindah Indonesia. Setiap sudutnya penuh dengan daya tarik wisata.

Meskipun bagi kita, sudut nan indah itu terkadangsesuatu yang biasa, tetapi bagi wisatawan asing adalah hal yang luar biasa. Ketika anak bangsa ini sudah pernah menikmati sesuatu yang biasa tadi, pasti mereka pun akan mengatakan luar biasa. Indonesia sungguh indah pemai, selengkapnya klik link: http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia

[caption id="attachment_353350" align="aligncenter" width="640" caption="Ditengah hutan hujan tropis, menuruni anak tangga menuju ke sandaran perahu."]

1415641397998769432
1415641397998769432
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun