Mohon tunggu...
Humaniora

Pengembangan Karakter Peserta Didik Melalui Budaya Presean

22 Mei 2017   13:43 Diperbarui: 22 Mei 2017   13:59 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan saat ini hanya mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan peserta didik. Jika peserta didik sudah mencapai nilai atau lulus dengan

nilai akademik memadai/di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), pendidikan dianggap sudah berhasil. Pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya bangsa di dalam diri peserta didik semakin terpinggirkan. Rapuhnya karakter dan budaya dalam kehidupan berbangsa bisa membawa kemunduran peradaban bangsa. Padahal, kehidupan masyarakat yang memiliki karakter dan budaya yang kuat akan semakin memperkuat eksistensi suatu bangsa dan negara.

            Pengembangan pendidikan berbasis karakter dan budaya bangsa perlu menjadi program nasional. Dalam pendidikan, pembentukan karakter dan budaya bangsa pada peserta didik tidak harus masuk kurikulum. Nilai-nilai yang ditumbuhkembangkan dalam diri peserta didik berupa nilai-nilai dasar yang disepakati secara nasional. Nilai-nilai yang dimaksudkan di antaranya adalah kejujuran, dapat dipercaya, kebersamaan, toleransi, tanggung jawab, dan peduli kepada orang lain. Sekolah sebagai pusat perubahan perlu mengupayakan secara sungguh-sungguh pendidikan yang berbasis karakter dan budaya bangsa. Karakter dan budaya bangsa yang dikembangkan di sekolah harus diselaraskan dengan karakter dan budaya lokal, regional, dan nasional. Untuk itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa perlu dikembangkan

            berdasarkan kearifan lokal. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak pada nilai-nilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilainilai yang lebih banyak atau lebih tinggi (yang bersifat tidak absolut atau bersifat relatif) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri (Sudrajad, 2010).

Salah satu kearifan lokal yang digunakan sebagai objek kajian dari peneliti adalah budaya presean, Presean adalah salah satu bentuk kesenian sasak yang jika dilihat sepintas memang bernunsa kekerasan, dan akan sangat riskan bila di ajarkan atau diperkenalkan terlalu dini pada anak kecil, tapi hal tersebut tidak akan berlaku bagi suku sasak sebagai pemilik warisan budaya tersebut, karena tradisi presean itu sudah menjadi wahana hiburan, yang mendarah daging bagi semua jenjang usia masyarakat suku sasak, baik orang tua , remaja, maupun anak kecil.

Presean sendiri merupakan salah satu tradisi sasak yang mengandung banyak sekali nilai nilai pendidikan karakter, seperti , penghargaan terhadap seni , penghargaan terhadap budaya, semangat patriotisme dan nasionalisme, keberanian, pembentukan mental yang kuat, kesehatan tubuh, semangat sportifitas , kesetiakawanan sosial dan kepercayaan diri yang tinggi. dimana nilai nilai tersebut akan memberi pengaruh positif pada karakter dan pola pikir anak sasak apabila diarahkan dengan baik dan diperkenalkan sejak usia dini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun