Soharto adalah contoh nyata sebuah nasionalisme yang kental. Terutama dalam berbahasa. Tak pernah dia memakai ungkapan atau istilah asing dalm setiap pidatonya. Di mana pun dan kapan pun Suharto selalu menggunakan bahasa Indonesia. Sebuah nasionalisme yang tak perlu diragukan lagi.
SBY yang dulu saat menteri pernah mendapat gelar sebagai pejabat terbaik dalam menggunakan bahasa Indonesia, hari mulai diragukan. Di pojok kompas hari ini ditulis bahwa SBY yang pidato hanya dalam waktu 60 menit, ternyata menggunakan 54 ungkapan atau istilah asing. Seharusnya beliau sebagai seorang presiden mampu terus memberi contoh kepada semua komponen bangsa, terutama pejabat untuk terus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Sayang itu tidak dilakukan.
Begitu rendahkan bahsa Indonesia ini, sehingga seorang presiden pun yang berpidato hanay dalam waktu 60 menit sudah menggunakan 54 ungkapan asing? Hal ini juga menunjukkan bahwa setiap menit ada satu istilah asing atau semuanya istilah asing?
Mudah-mudahan hanya salah pemberitaan di kompas saja. Tapi masa iya kompas salah berita ya?
Mbuh!!!!!!