Yes! Itulah kata pertama yang terlontar dari mulut saya ketika membaca lead Weekly Photography Challenge dari Kampretos. Kenapa? Karena saya sangat suka genre fotografi yang satu ini. Bahkan dulu waktu membeli kamera, saya memutuskan memilih kamera Canon IXUS 1100 HS daripada seri S95 yang telah saya incar beberapa bulan sebelumnya hanya karena kemampuan macronya yang menang 2 cm dari S95 (walau menurut review IXUS 1100 HS kalah kemana-mana). Kesukaan saya kepada fotografi makro mungkin juga didasari dari pengalaman masa kecil saya yang hobi mengamati segala sesuatu dengan detail. Entah itu serangga, bebungaan dan alam sekitarnya. Dari bentuk daun dan bunga sampai besar kecil ukurannya. Semua membuat saya semakin ingin tahu. [caption id="attachment_180899" align="aligncenter" width="415" caption="Bakal buah yang berbentuk bintang"][/caption]
***
[caption id="attachment_180900" align="aligncenter" width="448" caption="Daun kecil berbentuk hati"]
***
[caption id="attachment_180904" align="aligncenter" width="448" caption="Bunga ini sangat kecil (hasil kesasar hahahahah)"]
***
[caption id="" align="aligncenter" width="383" caption="Bunga Batavia Pink"][/caption] Tak jarang saya dihukum tidak boleh keluar rumah tapi dasar saya memang bandel, larangan-larangan itu hanya masuk kuping kanan keluar dari kuping kiri. Emak selalu menyuruh saya dan adik saya untuk tidur siang tapi saya tidak pernah menyukainya. Biasanya kami digiring dan ditunggui sampai tertidur tapi saya seringkali hanya berpura-pura memejamkan mata saja, ketika emak tertidur, the adventure began..... Saya tetap saja keluyuran karena banyak hal yang saya temukan di alam yang membuat saya terpesona. Dulu ketika musim panas tiba, saya selalu mencari ulat bulu yang cantik untuk dipelihara. Saya tempatkan di kotak kardus, saya beri makan daun tiap hari. Daun yang saya berikan selalu sama dengan tanaman dimana saya menemukan ulat tersebut. Tiap hari saya mengamati perkembangannya dari ulat menjadi kepompong lalu bertapa sampai waktunya keluar menjadi individu yang sama sekali berbeda, seekor kupu-kupu. Saya bahkan menghitung berapa lama si kepompong bakal bertapa, mengecek perubahan yang tampak dari hari ke hari. [caption id="" align="aligncenter" width="403" caption="Ulat yang cantik"][/caption]
***
[caption id="attachment_180902" align="aligncenter" width="448" caption="Kepompong"]
***
[caption id="attachment_180903" align="aligncenter" width="512" caption="Kupu-kupu"]