Mohon tunggu...
Mira Marsellia
Mira Marsellia Mohon Tunggu... Administrasi - penulis kala senggang dan waktu sedang luang

You could find me at: http://miramarsellia.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Wajah Kota Bandung: Andir Lain Dulu Lain Sekarang

20 November 2012   05:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:01 4184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut buku  Wajah Bandoeng Tempo Doeloe karya Haryoto Kunto, saat Bandung dibuka untuk pemukim yang berminat untuk tinggal di kota Bandung, Andir adalah komplek pemukiman pertama yang dibangun untuk bangsa Eropa. Ada sepenggal lirik lagu di buku tersebut sebagai berikut: Bandoeng is in de laatste jaren Wonderlijk vooruit gegaan Daarom Ziet men langs de straaten Zulke mooie huizen staan Ik zou daar graag willen wonen Liefst in de buurt van Andir...enz Jangan ada yang tanya saya gimana membaca bahasa Belanda di atas. Baca bahasa Inggris saja saya belepotan, apalagi bahasa Belanda. Menyalin dalam ketikan saja saya ngos-ngosan. Dari semua kalimat di atas, yang saya mengerti cuma satu kata, kata Andir saja.  Namun tetap dari buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe tersebut, arti dari penggalan lirik lagu tersebut adalah sebagai berikut: Bandung di tahun-tahun terakhir Maju berkembang ajaib mengesankan Itulah sebabnya orang bisa menyaksikan rumah-rumah indah dididirkan kuingin tinggal disana Hidup di daerah Andir.....dst Terbayang bila sampai dibuat sebagai lagu, maka Andir adalah pemukiman yang sangat mengesankan. Andir yang dibangun dekat lapangan terbang, karenanya disebut juga sebagai daerah Fokkerhuis. Saat itu merupakan perumahan elite pertama yang digandrungi untuk dijadikan pemukiman oleh bangsa Belanda.  Baru setelah daerah Andir, Belanda kemudian menyusul pemukiman modern dan elite lainnya di daerah Cikudapateuh dan daerah jalan Riau. Saat itu di daerah Andir, rumah pinggir jalan raya dapat berharga 10.000 Gulden ke atas, konon itu harga yang mahal pada saat itu. Untuk memilikinya, orang bisa mendapatkannya dengan cara mengangsur. Daerah pemukiman di Andir ini dirancang dan ditata dengan baik, dengan model rumah bergaya romantik yang lagi ngetrend pada saat itu. Kira-kira model rumah jaman dulu disana adalah sebagai foto berikut: [caption id="attachment_217109" align="aligncenter" width="499" caption="source: http://rintomedi.wordpress.com"][/caption] [caption id="attachment_217124" align="aligncenter" width="500" caption="suasana Bandoeng Tempo Doeloe. source:http://rintomedi.wordpress.com"]

1353337752891035054
1353337752891035054
[/caption] [caption id="attachment_217125" align="aligncenter" width="464" caption="Bandung Dulu. Sangat asri."]
1353338645656682191
1353338645656682191
[/caption] Ini foto rumah yang tersisa di daerah sekitar pasar Andir. Waktu kemarin saya lewat rumah cantik di foto di bawah ini sudah dibongkar dan rata dengan tanah, entah mau dijadikan apa.
1353336730677029219
1353336730677029219
Bila ingin melihat daerah pemukiman Andir di sekitar daerah pasar Andir yang sering tumpah ke jalan dan bikin macet dan bau sepanjang jalan itu ini foto-fotonya: [caption id="attachment_217111" align="aligncenter" width="308" caption="sampah. dan sampah dimana-mana"]
13533389811996816949
13533389811996816949
[/caption] [caption id="attachment_217113" align="aligncenter" width="308" caption="sedih :("]
1353337253865623804
1353337253865623804
[/caption]
135333759514119412
135333759514119412
[caption id="attachment_217115" align="aligncenter" width="308" caption="senyum pedagang kerupuk"]
1353339094732519524
1353339094732519524
[/caption]
1353337343628992377
1353337343628992377
[caption id="attachment_217120" align="aligncenter" width="308" caption="pinggir jalan raya yang kotor dan kumuh"]
13533391931356687119
13533391931356687119
[/caption] Perlu seratus tahun untuk membangun namun hanya perlu beberapa tahun saja untuk merusak dan mengotorinya. Note: foto-foto pasar adalah dok pribadi


Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun