Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Akan Pernah Mengadu Tentang Jemu

2 Juli 2017   19:40 Diperbarui: 2 Juli 2017   19:46 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepotong sore.  Ternyata lebih suka disuguhi kembang gula.  Dibanding secangkir kopi panas.  Kelelahan adalah sebabnya.  Sore butuh tenaga sekuat unta.

Sedikit lagi.  Serah terima warna dengan malam.  Kuas lukisnya telah dihitamkan. 

Besok lagi.  Menerima amanat dari siang.  Menggelapkan pucat yang berlebihan.

Lusa lagi.  berselisih jalan dengan senja.  Bertukar tanda mata merah menyala.

Setelahnya lagi.  Selalu kembali pada hal yang sama.  Namun tidak mengeluh kebosanan.  Tidak mengadu tentang jemu.  Inilah yang namanya pengabdian.  Tanpa batas semu ataupun hologram.

Bogor, 2 Juli 2017 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun