Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjadi Pemimpin Bukan Pemimpi

20 Juli 2017   20:45 Diperbarui: 20 Juli 2017   21:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Decak heran memutari sekian banyak kepala

Badai mendekat

Tapi hanya menuju satu tempat

Matanya membesar berkilat kilat

Ada sesuatu yang hendak habis dilumat

Semua pandangan mengikuti ekor badai

Sudah tiba di tempat landai

Gedung tertelungkup seperti tudung kura kura

Menggeletak lemah serupa pura pura

Dengung badai menurunkan sengat

Sudah saatnya gedung itu terbangkitkan dengan semangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun