Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Kasih Sebening Pualam

27 Juni 2017   08:48 Diperbarui: 27 Juni 2017   09:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini mengurai sekeranjang wangi cemara

Disepuh dingin yang datang dari arah tenggara

Sisa sisa maaf masih bertebaran di angkasa

Terbungkus langit terperangkap mega mega bercahaya

Dunia masih banyak tertawa

Tembang dan gending masih tentang Asmaradana

Sementara epos Ramayana merunduk di lemari kaca

Peperangan Mahabarata masih tersimpan dalam bilik cerita

Mulut dan bibir ditaburi gula gula

Mata dan telinga belum digoda murka

Bertangkai tangkai bunga mengembarakan wangi dari setiap jendela

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun