Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya-Mu Menggaris Gema

21 Juli 2017   14:05 Diperbarui: 21 Juli 2017   14:15 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

CahayaMU menyapa penghujung malam

Menggaris gema suara adzan di tubuh gerimis

Hatiku tertekuk seperti lubang burung pelatuk

Ingat semua huruf dan kalimat yang mengetuk ngetuk

Malam adalah kelamku

Siang adalah gelapku

Pagi adalah gulitaku

Terang sedang berlari dariku

Ini adalah garis pendulumku

Aku ingin menuntaskan lukisan kata

Sampai pada ketika kanvasku sempurna

Dan bandul timbanganku kembali bergerak ke arah sebaliknya

Aku sedang meminta ijin dari-NYA

Jakarta, 21 Juli 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun