Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Benang Pengikat

24 Juni 2017   00:31 Diperbarui: 24 Juni 2017   00:34 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setuangan garam terlompat dari lautan datar

Membumbui udara kering terlalu hambar

Kehilangan kasihnya pada langit tak bercadar

Terlalu lama tak bersalaman dengan hujan besar

Udara kering membuat tenggorokan kering

Kata kata terucapkan hening

Melampaui perjalanan hari dengan batin terpelanting

Berjanji kepada waktu untuk menyisakan setetes bening

Wahai onar yang berantakan

Simpanlah gaduhmu dalam tubuh tubuh selokan

Keping jiwa ini telah luruh membisu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun