Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Binar-binar Cahaya

7 September 2017   17:27 Diperbarui: 7 September 2017   17:43 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meluncur keluar dari matamu

Persis Columbia sedang ancang ancang terbang

Menyilaukan ketenangan yang aku coba pura-purakan

Ke dalam ledakan dahsyat di dadaku

Binar-binar cahaya itu tak pernah kau sengaja

Sebab itu semua menguar dari hatimu

Layaknya kembang api di musim semi

Ketika daratan Cina menghiasi angkasanya dengan bunga api

Aku dulu bilang cahaya di wajahmu

Serupa dengan kilat di langit saat mendung hitam sedang mendirikan kerajaannya

Begitu terang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun