Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Pengemis

9 Agustus 2017   05:25 Diperbarui: 9 Agustus 2017   05:27 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ekor dinihari menepuk lelapku

Bangunlah, untuk apa kau habiskan waktu dengan berpejam mata

Sajadahmu hampir lapuk menunggu

Aku terjaga tergesa gesa

Tepukan pelan itu menyentuh sesuatu

Kesadaran yang lama terbelenggu

Oleh kata, iya tunggu dulu

Tetes air pertama sedingin salju

Melewati ujung mulut laksana paku

Mengagetkan jiwa yang beku

Semestinya kata tunggu aku coret dari daftarku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun