Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amarah untuk Memula

4 Agustus 2017   18:51 Diperbarui: 4 Agustus 2017   19:09 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlu angin yang marah untuk memula badai

Perlu air yang marah untuk memula air bah

Perlu api yang marah untuk memula abu

Perlu tanah yang marah untuk memula gempa

Jangan bangkitkan amarah siapa siapa

Jangan biarkan angin kecewa sebab rasa ingin membabi buta

Jangan biarkan air berpikir fakir sebab semua hutan habis kau pelintir

Jangan biarkan api patah hati sebab semua gambut kau dzolimi

Jangan biarkan tanah gelisah sebab aliran darahnya kau belasah

Bukankah lebih baik bersalaman

Daripada ambil langkah berlawanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun