Bagi para pelancong nama Desa Sawarna sudah tidak asing lagi, masuk wilayah Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Untuk mencapai lokasi ini bisa ditempuh melalui Sukabumi dengan menyusuri pantai dari Pelabuhan Ratu atau melalui jalur Pandeglang, Rangkasbitung. Sementara untuk tempat menginap bagi para pelancong, tidaklah sulit, begitu mobil memasuki kawasan Desa Wisata Sawarna, sekelompok anak-anak muda dengan lincahnya menawarkan penginapan baik yang di kelola secara pribadi oleh warga setempat, ataupun home stay khusus, dan ada juga hotel-hotel kecil/melati.
Selain Pantai Tanjung Layar dan Pasir Putih, sebenarnya ada beberapa obyek wisata lain yang tidak kalah menariknya di kawasan ini, yaitu ; Goa Lalay, Goa Langir, Pantai Ciantir, Pantai Karang Bokor, dan Pulau Manuk. Untuk menuju obyek wisata di Kawasan Desa Sawarna ini memang penuh perjuangan, jalan yang berkelok, tanjakan yang terjal, jalan yang curam, melewati hutan dan pantai, ditambah beberapa titik terdapat daerah rawan longsor, sehingga harus tetap berhati-hati dalam berkendaraan.
Beberapa meter setelah melewati pintu gerbang, tepatnya disebelah kanan, lapangan parkir terdapat prasasti atau makam yang bertuliskan ; ‘Jean Louis Van Gough, Arheim : 07 Nov 1883 – Sawarna : 29 Marc 1930’.  Konon menurut penjelasan Pak Jono warga setempat yang juga di kenal dengan nama panggilan Pak Guru (sesuai dengan profesinya), Jean Louis Van Gough, adalah orang yang pertama kali menginjakan kaki dan menemukan Desa Wisata Sawarna ini, beliau berkebangsaan Belanda, bermukim di Desa Sawarna sampai akhir hayatnya. Terdamparnya Jean Louis Van Gough ke daerah Lebak, Banten ini apa ada hubunganya dengan pembangunan jalan, program Dandeles waktu itu, ini sebuah hal yang menarik untuk penelitian tentunya.
Selanjutnya melewati jembatan dengan air sungainya yang berwarna coklat, ujung sungainya bermuara di laut. Menyusuri jalan yang tidak terlalu lebar dan terkesan seadanya, kanan kirinya kebun kelapa, ladang petani yang ditanami umbi-umbian terbetang luas, sampai akhirnya bertemu dengan hamparan pasir putih, bibir pantai.
Sepanjang mata memandang digaris pantai terhampar pasir putih nan lembut, disertai deburan ombak, para pengunjung mulai dari anak-anak sampai orang tua, begitu menikmati bermain dipasir putih ini. Semakin siang udara semakin menyengat, deburan ombakpun semakin kencang. Sesekali terdengar dari pengeras suara penjaga pantai, himbauan bagi para pengunjung yang sedang berenang, berselancar untuk tidak terlalu ketengah laut, karena berbahaya.
Berjalan menyusuri pantai pasir putih dengan pemadangan alamnya yang eksotis menuju ke Pantai Tanjung Layar, melalui semak, pepohonan yang masih alami, pinggiran pantai yang dipenuhi batu karang membentuk gelombang-gelombang pulau yang indah. Sementara sepanjang perjalanan, terdapat rumah-rumah panggung tidak begitu besar terbuat dari bilik bambu berjejer, selain dimanfaatkan untuk penginapan, sebagian dimanfaatkan untuk berdagang, selain makanan, kelapa muda juga pakian/sovenir, dll.

Tidak jauh kemudian terlihat tulisan warna merah ‘Tanjung Layar, Sawarna, Lebak – Banten’, dengan latar belakang laut dan dua bukit batu karang seperti candi atau gunung berjejer, menyerupai layar, jaraknya kira –kira beberapa kilo meter dari tepi pantai. Para pengunjung menghabiskan waktunya di aera ini, sembari berdiri dari satu batu karang ke batu karang lainya atau menceburkan diri ke air laut yang terasa dingin. Bahkan beberapa anak-anak muda menyeberangi air laut menuju ke dua bukit yang mirip layar sebuah kapal tersebut. Beberapa diantaranya ada yang mencoba naik, seolah sedang panjat tebing, padahal yang seperti ini sebenarnya cukup membahayakan, kondisi batunya yang licin, bisa-bisa jatuh tergelincir.
Di pantai sekitar tulisan Tanjung Layar ini kondisinya lebih ramai, dibanding Pantai Pasir Putih tadi. Rumah-rumah panggung banyak dimanfaatkan warga untuk berdagang, segala macam aneka dagangan ada disini, makanan, minuman, sovenir, dll. Disini bisa dibilang pusatnya Kawasan Desa Wisata Sawarna, ada sesuatu yang kurang kalau tidak mengungjungi Tanjung Layar, ketika memasuki Kawasan Desa Wisata Sawarna ini.
Terlihat beberapa wisatawan mancanegara dengan peralatan selancarnya, sementara waisatawan lainya duduk dibawah pepohonan  maupun diatas batu-batu karang sangat menikmati keindahan Tanjung Layar di Kawasan Desa Wisata Sawarna ini. Deburan ombaknya yang kencang, menerjang batu-batu karang menambah suasana semakin terasa eksotis. Ini potensi besar bagi Pemerintah Kabupaten Lebak untuk terus dikembangkan.
Cerita Turun Temurun Tentang Tanjung Layar