Mohon tunggu...
Man Suparman
Man Suparman Mohon Tunggu... w -

Man Suparman . Email : mansuparman1959@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Sebelum Waktunya?

31 Agustus 2017   08:13 Diperbarui: 31 Agustus 2017   08:39 3449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/bagusmachdianto

PAGI tadi di beberapa titik sepanjang Jalan Oto Iskandardinata II, dan Jalan Siti Bodedar, kota tuaco Cianjur, Jawa Barat (Jabar), saya banyak melihat bandir bergambar Walikota Bandung Ridwan Kamil dengan gayanya yang khas mengenakan baju putih. Pada bandir yang ukuranya kira-kira setinggi dua meter dan lebar 50 cm  itu, tertulis Barmil sinonim dari Barisan Ridwan Kamil Jabar Juara

Siapa Ridwan Kamil, orang sudah pada tahu sebagaimana dikemukakan pada awal tulisan  ini, yaitu Walikota Bandung. Selain itu, dalam menjelang pemilihan kepala daerah/gubernur (pilkada) Jabar periode 2018 - 2023, banyak orang tahu, dia adalah bakal calon Gubernur Jabar, yang diusung oleh Partai Nasdem, dan  oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), konon Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrat akan mendukungnya. Bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tengah membidik untuk ikut mengusung Ridwan Kamil yang namanya sangat populer di media sosial itu.

Jauh sebelumnya dalam menjelang Pilkada Jabar, gambar-gambar, stiker  balon gubernur Jabar sudah mulai beredar dan terpampang di tempat-tempat umum. Disamping mereka melakukan pelbagai kegiatan atas nama silaturahmi, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Tidak hanya itu, gambar-gambar atau stiker bakal calon (balon) legislatif  pun dalam menjelang pemilihan umum legislatif (pileg) periode 2018 -- 2024, mulai muncul ditempel di sembarang tempat, terutama di angkutan-angkutan umum.

Pilkada Jabar maupun Pileg masih terbilang lama, belum memasuki tahapan masa kampanye. Nah dalam kekosongan ruang itu, dimanfaatkan para pendukung balon gubernur atau balon legislatif sering kali memanfaatkan ruang itu, untuk melakukan kampanye, sebut saja cara-cara seperti itu,  namanya kampanye sebelum waktunya.

Ketika hal itu, diperso'alkan, bahwa itu, bukan kampanye, karena belum memasuki tahapan pilkada atau tahapan pileg, dan nama-nama yang dimunculkan ke publik dengan menggunakan alat peraga atau media spanduk, bandir, dan stiker, merupakan kegiatan sosialisasi, karena yang bersangkutan belum menjadi calon, tetapi baru balon.

Dalam praktiknya sosialisasi dan kampanye bedanya, beda tipis. Pertanyaannya, apakah yang namanya sosialisasi balon bisa diartikan kampanye sebelum waktunya ? Nah, bagaimana ?

000

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun