Mohon tunggu...
Liky Ledoh
Liky Ledoh Mohon Tunggu... Ilmuwan - peneliti

married, civil servants and interisti. masih belajar untuk fokus...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Laksana Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi Menuju Pulau Para Dewa

20 Juni 2013   14:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:41 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DEWA Wisnu dan Dewi Lakshmi istrinya merupakan Dewa-Dewi yang dihormati dalam agama Hindu. Sebagai salah satu dari trimurti, Dewa Wisnu memilki wahana yang sangat istimewa yaitu Garuda. Gabungan elang dan manusia ini digambarkan bertubuh emas dan berwajah putih. Patung Garuda Wisnu yang menggambarkan Dewa Wisnu terlihat ekslusif ketika ia menaiki Garuda bersayap merah itu. Tidah heran, Garuda juga dijuluki Gaganeśwara atau ‘raja langit’. Ekslusif. Itu yang menjadi gambaran pertama saya menumpang di Pesawat Garuda dari Kupang ke Jakarta PP pada tahun 2012 yang lalu. Hal itu juga yang membuat saya mengajak istri saya berbulan madu di Bali dengan pesawat yang sama pada bulan maret yang lalu. Rasanya seperti Dewa Wisnu dan Dewi Lakshmi menunggangi Garuda. Menikmati perjalanan dengan Garuda bukan saja ketika duduk di kursinya yang nyaman tapi dimulai saat memesan tiket. Suasana kantor penjualan Garuda terlihat berbeda dibanding maskapi lain. tidak terlihat banyak kertas di atas meja front office -nya. Pembelian tiketpun berlangsung cepat, bahkan diberikan pilihan tempat duduk dan cek in saat itu juga walau penerbangannya masih besok hari. Keramahan juga terlihat saat akan memasuki pesawat. Walau kami sedikit terburu-buru karena bertepatan dengan naiknya penumpang, tidak membuat krunya cemberut, malah tas kami masih sempat masuk ke bagasi. Dari luar pintu pesawat, kita sudah disambut dengan keramahan pilot dan pramugarinya. Senyuman disertai ucapan selamat datang serta tawaran koran memberi kesan yang lembut. Begitu juga iringan lagu-lagu daerah dan wangian aromaterapi yang membuat panas dan penat saat berjalan ke pesat hilang seketika. Kursi pesawat Garuda sedikit lebih banyak memberikan ruang kaki yang lebih lapang. Juga sandaran kepala yang bisa diatur untuk memberikan kenyamanan saat bersandar. Kru pesawat juga masih sempat membantu saya memasukan bagasi Pesawat lepas landas dengan mulus walau angin cukup kencang saat itu. Perjalanan dengan Garuda bagaikan berpetualang.Hiburan layar touch screen di depan kursi dengan berbagai tawaran hiburan memanjakan kami. ada Film, musik, permainan dan masih banyak yang lain. totalitas pelayanan garuda juga terlihat dari makanannya.

saat ditawari makanan, kami berpikir bahwa makanan ini bergaya barat berupa sandwich atau roti. Ternyata yang disajikan adalah makanan Indonesia. Nasi kuning, ayam yang dengan bumbu khas. Menunjukan Garuda Indonesia menampilkan ciri khas Indonesia. Salut dengan kenyamanan Garuda. Perjalanan yang nyaman akan terasa sangat singkat. Tiba di Benoa, Bali pun tidak berarti pelayanan Garuda berakhir. Bandara yang sedang direnovasi membuat pendaratan agak jauh dari terminal. Garuda menyediakan bus penumpang yang tidak kalah nyaman. Sangat nyaman naik garuda. Pelayanan yang ekslusif membuat harga tiket terasa murah. Bukankah ini garuda? kendaraan ekslusif sang Dewa Wisnu? membuat kami merasakan bulan madu yang indah. Laksana Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi Menuju Pulau Para Dewa dengan Garuda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun