Mohon tunggu...
lutfi nur laili
lutfi nur laili Mohon Tunggu... -

mahasiswa UIN maulana malik ibrahim malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hariku Bersamamu

13 September 2017   05:35 Diperbarui: 13 September 2017   05:45 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum teman-teman, hehe.. sudah lama saya tidak menulis lagi kini saya akan kembali lagi dengan sejuta cerita yang mungkin kalau di ceritakan akan ber episode- episode. Hehehe lebay ya.., nah..artikel saya kali ini mungkin akan menceritakan tentang kegiatan saya selama KKM. Tapi bingung mulainya dari mana ceritanya hehe.

Langsung saja ya saya nggak akan menceritakan perjalanan dari kampus ke lokasi tapi langsung saja pada inti-inti yang akan saya ceritakan di artikel ini. Saya masuk di kelompok 54 yang beranggotakan ramadani sebagai ketua yang agak kurusan heheheh maap ya pak ket, kemudian rohma yang biasanya di sebut anak -- anak dengan sebutan bunda, trus  majid yang super super bawel sama kayak cepil (eeehh kok cepil ) maksud saya dias, ada fatmah dan ansisca yang biasanya ku panggil inces, trus ada mbk a'yun dan dianti yang agak pendiam anaknya hehe dan ada dua cowok lagi yaitu alvian sama anas, yang terakhir saya sendiri lutfi.

Saya bertempat di dusun bopong desa sumber putih kecamatan wajak tepatnya di lereng gunung semeru, kelompok saya kayaknya yang paling jauh dari kelompok -- kelompok lain yang ada di kecamatan wajak, jauh dari keramaian jalan raya dan juga kota. Akan tetapi di sana suhu udaranya sangatlah dingin karena berada di lereng gunung semeru. Dan jalannya pun masih terbilang rusak pada saat kita pertama kali sampai di sana.

Kelompok saya bertepatan dengan TMMD ( Tentara Manunggal Membangun Desa ) maka dari itu rumah rumah yang ada di sekitar masjid sudah di penuhi dengan tentara. Oleh karenanya kita mendapat satu rumah di depan masjid yaitu di rumah bapak ta'mir itu pun di buat anak -- anak cowok, sedangkan kita yang cewek tempat tinggalnya di bapak surateman dan juga buk mut, jaraknya agak jauh dari masjid dan juga agak nanjak kalau pulang dari masjid. 

Di daerah sana warga sangat baik dan ramah terhadap orang baru yang ada di sana. Disana  tidak takut kelaparan tapi mungkin takut berat badan nambah dan bolak balik ke kamar mandi, karena setiap ke rumah warga di suruh makan dan juga teh hangat tidak lupa. Mungkin karena daerah disana sangatlah dingin jadi setiap ke rumah warga selalu di suguhi dengan wedang aget ( teh hangat ). Sampai sampai kembung gara -- gara kebanyakan minum.

Saya sangat bersyukur dapat kelompok yang selalu koompak dan juga masyarakat yang baik, sudah menerima saya dengan lapang dada. Mungkin ini saya ya sepenggal ceritanya, dan maaf banget yang pertama baru terupload ini sebelum artikel yang minggu kemarin karena artikelnya kemarin nyelip di leptop yang satunya. Sekian semoga bermanfaat dan selamat jumpa di artikel -- artikel selanjutnya yang sangat ter update  ( hehehehehe. Wassalamuaalaikum......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun