Mohon tunggu...
Kristo
Kristo Mohon Tunggu... -

A Journalist, Performance Management Consultant, Mind Diver, Universalist & A Less Travelled Road Taker...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Melihat Dalam Keheningan..

1 Maret 2012   05:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:42 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Bro! Apa kabar? Kau dah sambangi Pameran IT Focus di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta belum? Sungguh, salah satu pameran yang sangat besar dan ramai yang pernah aku kunjungi. Pameran ini berlangsung sejak hari Rabu (29/2) hingga Minggu (4/3/12). Kemaren aku sempet maen ke sana, dan langsung menuju area pameran produk fotografi. Sekedar liat-liat aja sih Bro. Kebetulan beberapa klien juga lagi pameran di sana. Ada salah satu stan yang menarik perhatianku di sana. Stannya sederhana sekali, hanya ada spanduk berukuran sekitar 50 x 100 cm dan beberapa foto yang dipasang di dinding. Sebenarnya, bukan stan itu yang menarik perhatianku. Aku melihat beberapa orang yang yang berdiri di dekat stan tersebut bahasa tubuhnya aktif sekali. Tangan mereka aktif sekali bergerak. Ketika aku mendekat, aku pun menyadari jika mereka adalah penyandang Tuna Rungu yang sedang berkomunikasi satu sama lain. Mereka adalah member dari Deaf Photography Club (DPC), sebuah perkumpulan penyandang Tuna Rungu yang menekuni fotografi. Yup! Fotografer Tuna Rungu Bro dan jangan salah serta jangan meremehkan kemampuan fotografi mereka! Aku benar-benar salut bahwa keterbatasan mereka tidak menghalangi mereka untuk menghasilkan karya-karya fotografi yang indah. Berikut ini adalah contoh hasil-hasil karya mereka yang dipajang di stan DPC di arena FOCUS, JCC, Senayan, Jakarta.

Gimana menurutmu Bro? Aku sih bener-bener angkat topi untuk hasil karya mereka. Aku membayangkan proses pembelajarannya saja jelas lebih sulit ketimbang kita-kita yang masih bisa mendengar dan berbicara dengan jelas. Sungguh mengesankan! Bayanganku adalah, ketika mereka tidak bisa mendengar dan berbicara, mereka sungguh mengoptimalkan penglihatan mereka. Mereka melihat yang terbaik dan merekamnya dalam sebuah potret yang indah yang bisa kita semua nikmati. Lebih dari itu, mereka telah membuktikan bahwa ketidakmampuan mereka untuk mendengar dan berbicara bukanlah halangan untuk berkarya. Aku jadi ingat artikel tentang Musisi Tuna Netra Stevie Wonder di halaman Sosok Harian Kompas yang terbit hari ini, Kamis (1/3/12). Stevie mengatakan, ".. Menjadi Buta membuat saya mempunyai kesempatan agar bisa berbagi dan memberi semangat kepada mereka yang tuli, buta, dan mereka yang terpinggirkan bahwa mereka berharga." Pun demikian dengan teman-teman dari DPC. Apa yang mereka lakukan lebih daripada sekedar menunjukkan eksistensi, lebih dari sekedar menunjukkan hasil karya. Tanpa disadari, mereka telah menjadi teladan bagi sesamanya, tidak saja sesama penyandang cacat tuna rungu, namun juga bagi kita-kita yang dikarunia kesehatan dan kesempurnaan fungsi panca indera. Ah, kamu sudah menangkap pesan moral yang hendak aku sampaikan lah! Tak perlu aku panjang lebar soal ini. Kembali, kita semua  sudah tahu, namun akankah kita peduli? Lanjut! Kemaren saat berkunjung ke stan DPC, aku sempat ditemui oleh salah satu anggota DPC, Clint Aurelion Pattiasina. Saat berkenalan, Clint menyerahkan sebuah kartu nama yang menyebutkan profesinya sebagai Photographer dengan spesialisasi pada Glamour dan Wedding Photography. Cool! [caption id="attachment_185" align="alignnone" width="300" caption="Clint Aurelion Pattiasina - Professional Photographer"]
[/caption] Sayang sekali, tidak ada yang bisa membantuku untuk memahami bahasa simbol yang mereka gunakan dalam berkomunikasi, so, aku hanya bisa sedikit mencari tahu tentang DPC dengan menggunakan tulisan di kertas. Clint hanya menyampaikan bahwa member DPC biasa mengadakan pertemuan di sebuah Cafe di kawasan Kota Tua, sementara sekretariat mereka beralamatkan di Jl. Batu Tulis 13, No. 32, Jakarta Pusat. Hmm.. Semoga saja ada kesempatan bagi kami untuk bersua kembali dan mungkin hunting bareng. Belajar melihat dalam keheningan.. Pejalansunyi.com [caption id="attachment_187" align="alignnone" width="300" caption="Clint bersama-sama dengan rekan-rekannya, sesama anggota DPC."]
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun