Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ujian Nasional 2015 dalam Perspektif Kompasianer

16 Mei 2015   05:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:43 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption id="attachment_415681" align="aligncenter" width="600" caption="Ujian Nasional 2015 (Litbang Kompas)"][/caption]

Ujian Nasional atau yang akrab disingkat UN selalu menjadi topik menarik yang tidak pernah bosan dibicarakan. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena hampir setiap tahun pula pelaksanaan UN yang notabenenya adalah salah satu alat evaluasi pendidikan menghadirkan drama dan polemik yang tidak terselesaikan meski pucuk pimpinan di negeri ini silih berganti.

UN seolah selalu menjadi mimpi buruk bahkan layaknya hari eksekusi bagi para peserta didik, karena selama hampir 12 tahun ini UN menjadi satu-satunya penentuan kelulusan dan ketuntasan belajar siswa. Tapi hal tersebut tidak berlaku lagi pada tahun ini. Tahun 2015 ini, Ujian Nasional kembali diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah komando Anies Baswedan.

Anies Baswedan yang diberi harapan tinggi oleh masyarakat untuk membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik, akhirnya mengeluarkan beberapa keputusan yang membuat para guru dan siswa yang akan menghadapi UN bisa sedikit bernapas lega. Apa saja langkah yang sudah diambil Mendikbud beserta para jajarannya untuk mengatasi drama Ujian Nasional dan bagaimana tanggapan Kompasianer mengenai langkah tersebut. Berikut rangkuman mengenai pelaksanaan Ujian Nasional 2015 dari berbagai sisi berbeda.

 

1. Hore, UN Bukan Lagi Penentu Kelulusan

[caption id="attachment_415696" align="aligncenter" width="480" caption="Naskah Ujian Nasional 2015 (tribunnews.com)"]

14309790452107360275
14309790452107360275
[/caption]

 

Selama beberapa tahun belakangan, UN menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Hasil UN adalah segalanya. Tidak lulus UN adalah malapetaka hingga untuk meraih predikat LULUS UN segala cara dihalalkan.

Untuk menghilangkan paradigma buruk yang selama ini melekat, Mendikbud era Kabinet Kerja, Anies Baswedan akhirnya mengeluarkan keputusan bahwa Ujian Nasional 2015 ini tidak lagi jadi penentu kelulusan. Keputusan yang tentunya disambut baik oleh semua elemen pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia.

 

 

2. UN sebagai Instrumen Pemetaan Pendidikan

[caption id="attachment_415685" align="aligncenter" width="480" caption="UN 2015 sebagai Alat Ukur Pemetaan Kualitas Pendidikan Indonesia (kemendikbud.go.id)"]

14309779661565746355
14309779661565746355
[/caption]

Tidak meratanya pendidikan di Indonesia menjadi pekerjaan rumah sepanjang hayat Kemendikbud yang selalu sulit diselesaikan. Untuk itu perlu adanya pemetaan pendidikan di Indonesia sebagai acuan guna memperbaiki kualitas pendidikan.

Ujian Nasional sebagai alat pemetaan pendidikan tertuang jelas dalam UU Sisdiknas tahun 2003. Pemetaan UN berfungsi untuk memetakan kualitas sekolah sekaligus kualitas hasil pendidikan yang tecermin dalam kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal UN.

 

3. Ujian Nasional Beri Pilihan dan Tantangan

[caption id="attachment_415687" align="aligncenter" width="480" caption="Kategori Hasil Ujian Nasional (Litbang Kompas)"]

1430978014402498577
1430978014402498577
[/caption]

Keputusan Mendikbud terkait UN bisa jadi pilihan yang menjebak sekaligus tantangan bagi sekolah untuk membenahi pola pelaksanaan pendidikan dan tidak lagi asal-asalan memberikan pendidikan kepada para peserta didik.

Sekolah hendaknya melakukan persiapan yang memadai dan baik agar para peserta didik tanpa terkecuali mampu menerima dan menyerap pelajaran yang diberikan hingga bentang nilai yang didapatkan dari hasil Ujian Nasional dan Ujian Sekolah tidak terpaut jauh.

 

4. Mau UN, Baca Dulu Tipsnya

[caption id="attachment_415682" align="aligncenter" width="480" caption="(kompas.com)"]

14309778991055352026
14309778991055352026
[/caption]

Semua peserta didik memiliki tujuan yang sama, LULUS UN. Untuk mencapai tujuan tersebut belajar saja tentu tidak cukup karena ada faktor lain yang terkadang disepelekan atau bahkan terlupakan tapi ternyata penting dan jadi kunci keberhasilan UN.

 

5. Selamat Menjalani Ujian, Anakku

[caption id="attachment_415690" align="aligncenter" width="450" caption="Meminta Restu Orang Tua dan Guru untuk Kelancaran UN (tribunnews.com)"]

14309781711305393854
14309781711305393854
[/caption]

Ujian Nasional tentu juga menyita perhatian para orang tua terutama mereka yang anaknya menjalani UN tahun ini. Do’a serta harapan selalu diurai dan dipanjatkan untuk sang buah hati agar bisa menjalani ujian dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik pula.

 

6. Ujian Nasional Online Edisi Pertama

[caption id="attachment_415692" align="aligncenter" width="480" caption="Ujian Nasional Computer Based Test (UNCBT) (kompas.com)"]

14309782801935796856
14309782801935796856
[/caption]

Di tahun ini juga Kemendikbud memperkenalkan Ujian Nasional dengan versi baru, yakni UN berbasis Computer Based Test (UNCBT) atau lebih familiar disebut dengan UN Online. Pelaksanaan UN Online ini diharapkan mampu menghemat anggaran untuk mencetak kertas soal dan jawaban.

Namun, layaknya kebijakan baru yang tentu saja mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat, pelaksanaan UN Online yang baru pertama kali ini juga mengundang perhatian masyarakat terlebih masih banyak kekurangan yang terlihat dari pembelakuan sistem UN baru ini.

 

7. Kenapa Soalnya Tidak Sama?

[caption id="attachment_415693" align="aligncenter" width="480" caption="UN Bahasa Inggris (Kompasiana)"]

1430978348174890941
1430978348174890941
[/caption]

Tidak ada gading yang tak retak. Tidak ada Ujian Nasional yang tidak punya cacat. Itulah juga yang terjadi dalam pelaksanaan UN 2015. Selain kebocoran soal dan kunci jawaban yang selalu jadi masalah krusial, tidak cocoknya naskah soal dengan tape listening pada UN mata pelajaran Bahasa Inggris juga kembali terjadi di tahun ini.

Tidak hanya di satu kota saja, tapi ketidakcocokan tersebut disinyalir juga terjadi di beberapa kota terutama di kawasan Jawa Timur.

 

8. Motif Kebocoran UN 2015

[caption id="attachment_415694" align="aligncenter" width="480" caption="Kronologis Bocornya UN 2015 (Kompas cetak)"]

1430978762658090018
1430978762658090018
[/caption]

UN Jujur, aman, dan tanpa tekanan tentu menjadi dambaan. Itu pula yang coba dilakukan Kemendikbud pada pelaksanaan UN 2015, namun sayang UN tahun juga tidak bisa lolos dari kebocoran dan kecurangan yang terjadi.

Berbagai cara masih saja dihalalkan demi lulus UN, termasuk cara yang lebih baru seperti menggunggah bocoran soal dan jawaban UN ke ranah maya bahkan mencetak salinan soal. Keuntungan ekonomi dari menjual kunci jawaban sudah menjadi cerita lama, tapi tidak hanya itu, disinyalir kebocoran UN 2015 terkait dengan motif politik.

 

9. Ujian Nasional vs Ujian Karya Tulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun