Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dari Persiapan Imlek Hingga Museum Gula Mewarnai Headline Pilihan Kompasiana

23 Januari 2017   16:10 Diperbarui: 23 Januari 2017   20:18 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 28 Januari 2017 minggu ini, warga Tionghoa akan merayakan hari besarnya. Imlek seperti layaknya tahun baru masehi, memiliki perhitungan tahun dan Imlek kali ini adalah 2568 tahun Kongzili.

Tentu saja persiapan dalam menyambut Imlek juga sangat meriah. Apa saja persiapan yang dilakukan bisa Anda baca dalam salah satu artikel headline Kompasiana berikut ini.

1. Serba Serbi dari Khasnya Hari Raya Imlek

Suasana imlek di Solo. pegipegi.com
Suasana imlek di Solo. pegipegi.com
Tahun baru Imlek tinggal menghitung hari. Warga Tionghoa tentu saja menyambut hari raya ini dengan sukacita. Dalam menyambut Imlek, ada beberapa persiapan yang patut untuk Anda ketahui dan lihat bagaimana keseruan serta kekhusyuannya.

Pertama adalah pakaian. Untuk merayakan Imlek ada pakaian khusus yang bisa dipakai bernama Cheongsam. Ini adalah pakaian tradisional perempuan Tiongkok. Kemudian ada juga makanan khas Imlek. Selain makanan ada juga  ciri khas Imlek yang paling dikenal yaitu Angpao.

Serba-serbi Imlek lainnya bisa Anda baca dalam artikel selengkapnya melalui tautan berikut ini.

Selengkapnya

2. Penyebar Hoax dan Generasi Auto Copas

Ilustrasi. Shutterstock
Ilustrasi. Shutterstock
Seperti berada dalam era Tsunami informasi. Itulah yang tertulis dalam artikel ini. Dan para penyebar hoax adalah mereka yang melek informasi tapi buta akan literasi.

Penyebar hoax tidak hanya melalaikan kewajibannya sebagai negara yang baik, yang harus menjaga suasana kondusif dengan hati-hati mengolah informasi. Mereka seolah mencabut hak warga negara untuk mendapat informasi yang sehat.

Rendahnya budaya literasi, rendahnya minat baca, dan kemauan serta kemampuan untuk menulis menodorong generasi kita menjadi generasi serampangan, sembarangan, pemalas dan autocopas. Inilah yang berbahaya.

Selengkapnya

3. Meraba Urat Nadi Kehidupan Garis Luar Indonesia di Pulau Larat

Pasar ikan Pulau Larat. Dokumentasi Kompasianer Wido
Pasar ikan Pulau Larat. Dokumentasi Kompasianer Wido
Geliat kehidupan di Pulau Larat dapat diraba dari interaksi warga pada sumber daya alam, tradisi, dan relasi sosial. Dengan itu mereka bisa bertahan dan berkembang meniti kehidupan, dengan rumput laut, ikan, kacang tanah hingga kain tenun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun