Langit kota Yogyakarta yang murung, jadi kanvas yang membingkai kesedihan saya hari ini. Headline harian Kompas mengabarkan bahwa Karta Pustaka resmi ditutup. Buku-buku koleksinya, sedang dijual kepada masyarakat umum yang berminat hingga Minggu, 6 Desember 2014.
[caption id="attachment_380686" align="aligncenter" width="475" caption="Disajikan headline oleh harian Kompas (4/12)."]
Di manakah Karta Pustaka sekarang? Saat awal memasuki Kota Yogyakarta, saya menandainya berlokasi di Jalan Suroto, sebuah jalan yang bernilai tinggi di kawasan yang dikenal dengan sebutan Kota Baru. Saya pernah mencari buku di perpustakaan ini. Lalu, saya mengenali kepindahannya sebanyak dua kali, tak jauh dari tempat semula, sebelum menepi ke Jalan Bintaran Tengah.
Ke jalan inilah kaki saya bergegas melangkah. Dan mengitarinya tiga kali sebelum menyerah. Karta Pustaka tidak bisa saya jumpai di sini. "Pak, tahu di mana Karta Pustaka?" tanya saya kepada seorang lelaki pemilik warung tenda. "Di sana, Mas," jawabnya sambil menunjuk ke arah Jalan Bintaran Tengah. Saya menggeleng dan menjelaskan hasil pencarian saya tadi. "Kemaren, ada seorang perempuan juga yang mencari Karta Pustaka," jelasnya.
[caption id="attachment_380687" align="aligncenter" width="475" caption="Google masih mencatat alamat Karta Pustaka di Jalan Bintaran Tengah."]
Saya membuka ransel dan mengecek harian Kompas. Jelas, saya yang lalai. Di teks foto disebutkan nama jalan lain. Sekadar memastikan, saya menanyakan letak nama jalan itu kepada si Mas. "Daerah Alun-alun Selatan, Mas," demikian konfirmasinya.
Bergerak ke belahan selatan kota, saya memasuki Jalan Bantul. Berhenti sejenak saat traffic light menyala merah, sebelum berbelok ke kiri, ke arah timur. Di Jalan Suryodiningratan, saya menjumpai sebuah rumah berhalaman cukup luas. Papan identitas menegaskan bahwa saya tidak salah alamat.
Ada lebih dari lima sepeda motor terparkir di halaman dalam rumah ini. Sebelum menginjakkan kaki di teras rumah, saya menarik napas panjang. Usai melewati pintu, saya disambut hamparan buku di atas meja panjang dengan latar rak yang juga ditempati buku-buku. Pemandangan ini yang saya lihat di harian Kompas hari ini. Hanya saja, buku-buku yang ada sudah tidak sepadat yang tampak di Kompas.