Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Olahraga dan Efek Karambol Hegemoni Bisnis

7 Desember 2016   01:21 Diperbarui: 7 Desember 2016   02:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Seratus meter arah selatan rumah mertua baru, yang juga tempat tinggal baru saya, ada sebidang halaman dari sebuah gedung bekas gudang beras KUD (Koperasi Unit Desa), produk ORBA (Orde Baru) yang sekarang dalam kondisi sekarat permanen.

Meski gedungnya tak terawat, tapi halamannya relatif bersih karena dipakai penduduk untuk membuka warung-warung kecil yang dilengkapi TV dan cangkruk-cangkruk, semacam gazebo.

Dan, di situlah, beberapa hari yang lalu, ada perhelatan spontan ala nobar (nonton bareng) pertandingan semifinal piala AFF leg 1 antara kesebelasan tuan rumah, Indonesia vs Vietnam.

Sebagaimana halnya karakter kita, (ya, kita) orang Indonesia pada umumnya, segera bisa melupakan dan memaafkan kekecewaan atas tim kebanggaannya yang dipecundangi Thailand, di awal-awal perhelatan.

Kali ini kita hadir kembali di stadion maya (halaman plus TV) itu tentu demi kemenangan Indonesia. Dan, Alhamdulillah. Kegairahan kitapun terbayar. Indonesia menang tipis 2-1.

EFEK KARAMBOL

Kali ini bukan soal kalah-menangnya pertarungan itu yang menjadi titik pesona saya. Tapi justru ‘sekedar’ kegairahan nobar itu, euforia itu, dan mungkin, nasionalisme itu yang hebat.

Dalam koridor durasi 90 menitan, secara sporadis kita energik bertingkah liberal layaknya suporter fanatik, bahkan bagaikan garis keras bola ala Indonesia.

Terkadang berteriak-teriak, berjingkrak, menghujat tim lawan, ataupun menyayangkan dengan semena-mena (maido: Jw) pemain tim sendiri yang membuat kesalahan atau gagal mencetak goal ke gawang Vietnam.

Lain dari soal penilaian berisik, mengganggu lingkungan, kurang intelek, tidak normatif atau apalah, ini debatebel.

Di persepsi saya, kayak-kayaknya, ia-lah berkorelasi dengan karambol (keberuntunan) efek samping dari event olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun