Mohon tunggu...
Khasan Ashari
Khasan Ashari Mohon Tunggu... Diplomat - Liverpool FC | ASN | Penulis

Penulis buku "Pernah Singgah: Inspirasi dari Perjalanan Keliling Eropa" (Elex Media Komputindo, 2019)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Andalusia (3): Semalam di Sevilla

29 Oktober 2015   18:14 Diperbarui: 29 Oktober 2015   18:32 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menghabiskan waktu lebih dari setengah hari di kompleks Alhambra, kami meneruskan perjalanan ke Sevilla. Sebenarnya masih ada destinasi wisata lain di Granada yang ingin kami singgahi yaitu Albayzin - sebuah neighbourhood yang suasananya dipertahankan seperti zaman Islam. Sayang sekali waktu sudah hampir beranjak sore. Sementara kami masih harus menempuh perjalanan darat sepanjang 250 kilometer ke arah Sevilla. Terpaksa niat berkunjung ke Albayzin kami urungkan.

Sekitar jam 2 siang kami bergerak meninggalkan Granada. Seperti rute dari Madrid ke Granada, jalan dari Granada ke Sevilla juga mulus. Jalan bebas hambatan dua lajur yang kami lewati terasa sepi. Suasana begitu lengang karena di puncak musim panas warga setempat jarang bepergian. Selain mulus dan lengang, berkendara di jalan bebas hambatan ini bebas biaya alias gratis.

 

Sekira separuh pejalanan, kami berhenti di gas station untuk mengisi bensin. Istri dan anak-anak juga perlu ke kamar kecil. Sebelum ke kasir untuk membayar bensin, saya berputar melihat barang-barang yang dijajakan di kios kecil di gas station. Niatnya mencari makanan kecil untuk teman di perjalanan. Pandangan saya tertuju ke kerupuk dalam kemasan plastik di salah satu rak. Bentuknya mirip benar dengan kerupuk yang banyak dijual di Indonesia. Benar saja, begitu dibuka di mobil ketahuan jika kerupuk ini terbuat dari beras dan rasanya mirip kerupuk puli.

Sekitar pukul 5 sore kami tiba di penginapan. Hotel tempat kami bermalam di Sevilla dapat disebut spesial. Pertama, letak hotel tepat di sebelah stadion Ramon Sanchez Pizjuan kandang klub Sevilla FC. Tidak perlu jalan jauh kalau ingin mencari souvenir dan kaos bola. Meskipun Sevilla bukan klub idola saya, berkunjung ke stadion mereka tetaplah menyenangkan.

Kedua karena saya tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk menginap. Saya cukup membayar dengan point dari kartu milleage sebuah maskapai penerbangan yang saya miliki. Apa sih yang lebih sepsial dibandingkan menginap gratis di hotel?

Karena masih ada tenaga dan suasana masih terang-benderang (matahari baru akan terbenam jam 9 malam), setelah check-in kami memutuskan untuk pergi ke kota tua Sevilla. Lokasi kota tua tidak begitu jauh dari hotel, hanya perlu 7-10 menit untuk mencapainya dengan bis. Tujuan utama kami adalah melihat La Giralda - menara yang menjadi salah satu ikon kota Sevilla.

sevilla02
sevilla02
Cafe di seberang Katedral Sevilla.

Kami turun di taman di sebelah bekas kompleks istana Real Alcazar. Setelah melewati taman, kami berjalan menyusuri lorong-lorong kecil di antara bangunan-bangunan dengan arsitektur khas Islam. Saya belum pernah ke Afrika Utara. Mungkin suasana di kota tua Sevilla ini mirip dengan suasana di kota dan perkampungan di sana. Aroma Islam dan Arab begitu terasa di sepanjang lorong.

Sekitar satu jam menyusuri lorong dan keluar masuk beberapa toko souvenir, kami tiba di bawah halaman katedral. La Giralda - menara yang ingin kami kunjungi - terlihat berdiri kokoh menjulang menempel di sisi katedral. 

Menurut catatan sejarah, La Giralda selesai dibagun pada tahun 1198 sebagai menara atau minaret dari masjid Sevilla. Menyusul jatuhnya penguasa Muslim Sevilla, masjid Sevilla beralih fungsi menjadi katedral. La Giralda tetap dipertahankan dengan sedikit perubahan. Bagian atas menara diubah sehingga tidak lagi berbentuk kubah. Fungsinya juga diubah menjadi bell tower.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun