Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bertanam Maaf di Kesepuluh Jemari Syawal

27 Juni 2017   08:56 Diperbarui: 27 Juni 2017   09:23 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Ladang amal diri terhampar subur tak berbatasan

Setiap ucap yang terlontar berlomba merengkuh ampunan

Saling melebur maaf di gemburnya kejernihan aliran senyuman

Sepuluh jemari menangkup segala khilaf dan salah insan

(2)

Di bulan syawal ini semua pintu hati terbuka lebar

Berbagai perbedaan warnanya telah menjadi keindahan iman

Tak ada ucap luka ataupun kata nestapa menghambur

Semua tatapan hanya mengalirkan kesejukan kasih dan sayang  

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun