Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Betul, Kebenaran Sejarah Itu Tergantung Siapa Penguasanya..

22 September 2017   14:48 Diperbarui: 22 September 2017   16:14 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : tatangspbandi.com

Ada pendapat yang mengatakan "kebenaran sejarah tergantung pada siapa yang sedang berkuasa".  Awalnya  saya kurang "ngeuh"  sampai akhirnya  tiba pada kondisi perlunya pelurusan sejarah, khususnya terkait dengan kisah penghianatan G30S PKI. Film wajib  beberapa dekade lalu tentang itupun konon akan direvisi sebagai bentuk pelurusan sejarah.

Pertanyaan saya dan mungkin banyak orang adalah "mana yang BENAR?". Apa BETUL yang lalu itu rekayasa sehingga perlu diluruskan? Atau yang dulu seBENARnya sudah  BETUL tetapi ada pihak yang merasa tersalahkan sehingga mencari celah kesempatan untuk merubahnya?  

Kejadian itu memang belum begitu lama, beberapa saksi  hidup masih ada dan bersedia dikonfirmasi.  Sebagian malah menggebu untuk menjadi narasumber dan mengklaim bahwa ia adalah saksi yang berada palig dekat dengan  peristiwa tersebut sehingga tahu persis apa yang terjadi.

Seorang saksi hidup yang pernah diwawancara mengatakan "ketika itu saya sedang mencangkul, tiba-tiba saja terdengar rentetan suara senjata, ternyata di seberang sungai sana sedang terjadi pembantaian oleh pihak anu ..... sungguh sadis, ibu-ibu dan anak-anak  dibunuh tanpa perikemanusiaan. Mereka seperti bukan manusia yang juga punya ibu dan anak. Karena itu tujuh tururan saya tidak sudi untuk menerima mereka lagi..." Mungkin karena keseriusan kita menggali sejarah, sering kali  kita menganggap itu sebagai sebuah kesaksian, padahal sejatinya kesaksiannya hanya kalimat pertamanya saja, selanjutnya adalah berita yang beum tentu dikonfirmasi dilanjutkan dengan opininya. Dan tentu saja jika saksi sejarag seperti itu dijadikan nara sumber, hasilnya juga akan berbumbu hoax.

Sebagai generasi yang hidup pasca tragedi bangsa tersebut, kita tak perlu lebay menilai film penghianatan G30S PKI versi orde baru itu sebagai rekayasa sejarah. Sebaliknya, kita juga tak perlu ngotot untuk mengatakan bahwa film  tersebut memang BETUL demikian.

Biasa sajalah, kita cukup terima pesan moralnya saja.  Tak perlu  terjebak dalam konflik baru yang secara substansial kita juga hanya tahu berdasarkan sumber yang belum jelas kebenarannya.....

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun