Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bijak atau Bodoh?

16 Februari 2013   05:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:15 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Renungan Harian dari Roh Nubuat tanggal 15 Februari (MARANATHA THE LORD IS COMING - Ellen G. White) :15 Februari – Bijaksana atau Bodoh?“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Matius 25:1, 2.Kita tidak boleh berhenti pada pemikiran bahwa karena kita anggota gereja maka kita diselamatkan, sementara kita tidak memberikan bukti bahwa kita sama dengan gambaran Kristus, sementara kita melekatkan diri kita pada kebiasaan-kebiasaan lama kita dan menyamakan diri dengan pikiran-pikiran dan kebiasaan-kebiasaan dunia ini…… 54.1Kesepuluh gadis itu sedang berjaga-jaga pada waktu malam sejarah dunia ini. Semuanya menyatakan diri mereka Kristen. Semuanya memiliki sebuah panggilan, sebuah nama, sebuah lampu, dan semuanya menyatakan diri melakukan pelayanan Allah. Semua tampaknya berjaga-jaga untuk kedatanganNya. Lima orang adalah berkekurangan. Lima orang itu akan ditemukan terkejut, kecewa, berada di luar ruang perjamuan. 54.2Kita melambangkan gadis-gadis yang bijaksana atau gadis-gadis yang bodoh itu. Banyak orang [dari antara kita] yang tidak akan bertahan tinggal pada kaki Yesus dan belajar akan Dia. Mereka tidak memiliki pengetahuan akan jalan-jalanNya; mereka tidak bersiap untuk kedatanganNya.  Mereka membuat sebuah kepura-puraan menantikan Tuhan mereka. Mereka tidak berjaga-jaga dan berdoa dengan iman yang bekerja oleh kasih dan memurnikan jiwa. Mereka menjalani sebuah kehidupan akan ketidakpedulian. Mereka telah mendengar dan menyetujui kebenaran itu, tetapi mereka tidak pernah membawakannya ke dalam kehidupan praktis mereka. Minyak kasih karunia itu tidak menghidupkan lampu-lampu mereka, dan mereka tidak bersiap-siap untuk memasuki perjamuan kawin Anak Domba. 54.3Janganlah hendaknya kita seperti gadis-gadis yang bodoh itu, yang menerima begitu saja bahwa janji-janji Allah adalah milik mereka, sementara mereka tidak mengikuti perintah-perintah Kristus. Kristus mengajarkan kita bahwa pengakuan itu tidak berarti apa-apa. “Barangsiapa mengikut Aku,” firmanNya, ”hendaklah ia menyangkal dirinya sendiri dan memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku.” 54.4Ketika kita tahan menghadapi ujian Allah di dalam proses yang memperhalus dan menyucikan itu; ketika api peleburan itu membakar habis kekotoran, dan emas murni dari sebuah karakter yang disucikan muncul, kita masih boleh berkata, bersama Paulus, “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya….. Ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” [Filipi 3:12-14]. 54.5February 15 - Wise or Foolish?

Then shall the kingdom of heaven be likened unto ten virgins, which took their lamps, and went forth to meet the bridegroom. And five of them were wise, and five were foolish. Matt. 25:1, 2.

We are not to rest in the idea that because we are church-members we are saved, while we give no evidence that we are conformed to the image of Christ, while we cling to our old habits, and weave our fabric with the threads of worldly ideas and customs. . . . 54.1The ten virgins are watching in the evening of this earth's history. All claim to be Christians. All have a call, a name, a lamp, and all claim to be doing God's service. All apparently watch for His appearing. But five are wanting. Five will be found surprised, dismayed, outside the banquet hall. 54.2

We are represented either by the wise or by the foolish virgins. There are many who will not remain at the feet of Jesus, and learn of Him. They have not a knowledge of His ways; they are not prepared for His coming. They have made a pretence of waiting for their Lord. They have not watched and prayed with that faith which works by love and purifies the soul. They have lived a life of carelessness. They have heard and assented to the truth, but they have never brought it into their practical life. The oil of grace is not feeding their lamps, and they are not prepared to enter into the marriage supper of the Lamb. 54.3

Be not like the foolish virgins, who take for granted that the promises of God are theirs, while they do not follow the injunctions of Christ. Christ teaches us that profession is nothing. "If any man will come after me," He says, "let him deny himself, and take up his cross daily, and follow me." . . . 54.4

When we stand the test of God in the refining, purifying process; when the furnace fire consumes the dross, and the true gold of a purified character appears, we may still say, with Paul, "Not as though I had already attained, either were already perfect: but I follow after. . . . This one thing I do, forgetting those things which are behind, and reaching forth unto those things which are before, I press toward the mark for the prize of the high calling of God in Christ Jesus." 54.5

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun