Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Belajar 31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seragam Sekolah Tetap Harus Seragam, Kalau Bisa Gratiskan Seragamnya

17 April 2024   23:01 Diperbarui: 17 April 2024   23:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SDN Cikancung 3 Kabupaten Bandung dengan Seragam Putih Merah (Foto: Dok. Pribadi)

Luar biasa bangsa ini, dunia pendidikan sering dibuat riuh. Sebut saja masalah kurikulum ganti rezim ikut ganti juga kurikulumnya. Mudah-mudahan saya salah, sepertinya pendidikan di negara kita seperti alat gengsi dan alat-alat lainnya. Sekali semoga ini salah.

Perihal seragam sekolah, saya jujur masih setuju kalau anak sekolah, mulai SD, SMP, dan SMA/SMK tetap mempergunakan seragam sekolah. SD berseragam putih merah, SMP putih biru dan SMA/SMK putih abu.

Saya yakin, saat itu, para perancang seragam sekolah atas nama pemerintah atau yang membuat kebijakan atas seragam sekolah pasti memikirkan baik buruknya pemberlakuan seragam sekolah.

Seragam sekolah merupakan alat pemersatu bangsa, penumbuh nasionalisme, dan menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Alasan utama kebijakan pemberlakuan seragam sekolah adalah untuk menghindari kecemburuan sosial atau untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antar siswa.

Namun, seiring perkembangan zaman entah kapan persisnya model dan atribut seragam banyak pernak perniknya. Contoh seragam anak SD, saat itu bercelana/rok warna merah dan celana/rok pendek/standar, tapi sekarang celana/rok anak SD baik sekolah negeri atau swasta memberlakukan ukuran panjang.

Siswa SMP Plus Al Ghifari Kota Bandung dengan Seragam Putih Biru (Foto: Dok. Pribadi)
Siswa SMP Plus Al Ghifari Kota Bandung dengan Seragam Putih Biru (Foto: Dok. Pribadi)
Sebetulnya ini bagus-bagus saja dan sangat baik, tapi dengan model seperti itu sangat berdampak pada pembiayaan atau biaya produksi yang membengkak. Biaya tinggi sangat dimaklumi karena bahan dan ongkos kerja juga tinggi/mahal.

Berbeda saat saya dulu waktu duduk dibangku SD, hampir semua anak-anak waktu itu mengenakan seragam dengan model dan ukuran yang standar dan seragam, walaupun ada anak-anak yang memakai celana panjang.

Untuk model dan warna seragam di era 80/90-an saat saya SD, saya mengalami betul di saat hendak ke sekolah memakai celana pendek pramuka dan memakai kaos berkerah warna putih. Tapi, luar biasanya guru/sekolah waktu itu, tak mempersalahkannya. Sehingga saya dan teman-teman lainnya sangat nyama di kala sekolah.

Berbeda dengan saat ini, ada kejadian anak sekolah yang salah jadwal pemakaian seragamnya. Lantas dia merasa malu dan akhirnya enggan untuk bersekolah. Hal ini menandakan peran pengaruh seragam sekolah untuk anak sangat besar.

Siswa SMA Plus Al Ghifari Kota Bandung dengan Seragam Putih Abu (Foto: Dok. Pribadi)
Siswa SMA Plus Al Ghifari Kota Bandung dengan Seragam Putih Abu (Foto: Dok. Pribadi)
Untuk itu, melalui tulisan ini saya berpendapat kalau seragam sekolah tetap barus seragam, sebagai tanda atau identitas dan juga merawat semangat dan nasionalisme. Tetapi penyediaan seragam tidak harus mengikat oleh institusi sekolah atau koperasi sekolah. Orang tua bisa dibebaskan jenis kain dan model yang diinginkan asal harus mengikuti ketentuan, misalnya dalam hal pemaikaian atribut sekolah.

Terakhir, ini sekedar saran, usulan, permohonan atau proposal kepada pemerintah. Agar program yang telah bagus yaitu sekolah gratis harus bisa diimbangi dengan keperluan sarana lainnya bisa gratis, atau arti lainnya adalah sekolah gratis, tetap memakai seragam sekolah dan biaya seragamnya digratiskan bisa melalui bantuan dari pemerintah.

Insya Allah, bisa. Mohon maaf. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun