Mohon tunggu...
jonansaleh
jonansaleh Mohon Tunggu... Ilustrator - Hands are the second thought

Tangan adalah pena dari pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selesai Makan Nasi Goreng dan Bubur, Kuda Berpolitik

15 Agustus 2017   19:47 Diperbarui: 16 Agustus 2017   19:39 2802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku kuda. Pejantan nan tangguh

Dulu kuadanya di padang

Sekarang di kandang

Dulu bareng sapi dan keboo

Lah, sekarang sama kelinci dan tikus

Dulu kunyah rumput

Hehehe..eh, sekarang seruput bubur

Bubur 'ulekan' orang ndeso

Rasanya ngejoozz, maknyuz membelah tenggorokan

Belum lagi, Plus naci goyeng

Buatan .... ??

Ahahaha. Buatan kawan yang kadang lawan

Di simpang jalan mereka suguhkan untukku, kuda yang kadang dekil

Dekil saat lebaran kesekian tiba.


Aneh

Awal-awal gigi nyilu liat bubur

Akhirnya ketelan juga

Tak tahan elok dan unyunya

Cipcup capcup, ada naci goyeng juga

Buat tengah malam

Pengantarnya malu-malu

Aku mau, walau tak tahu malu.

siang tiba ada bubur

Malam jelang naci goyeng

Sampai tubuh pun

Tak sadar gemulai meliuk kikuk

Namun tak sekekar dulu

Bisa berbalik dan beradu tangkas

Gara-gara bubur sama naci goyeng jadi begini

Selalu, sehabis atau ditengah santap

Aku dengar

Bisik-bisik sayu 

"Ada sayembara di Negri Petak Umpet!"

Kuda siapa paling pandai gemulai dan meliuk

bisa dipilih jadi majikan di istana 

Membawahi si Kebo, Kelinci dan Tikus

"Aku ikut", gumamku sementara melahap naci goyeng sehabis melenyapkan bubur.

Dadakan dari para orang hebat

Hebat berpolitik di negri petak umpet

...... akhirnya berpolitik

Gara 

Gara boeboerrr dan naci goyeeeng

Akku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun