Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Bapak-Bapak Kurang Gaul

Menuangkan khayalan menjadi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ongen Sangaji Preman?

26 Maret 2015   15:37 Diperbarui: 2 November 2024   07:39 29121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: barisanongensangaji.blogspot.com

"Sudah selesai gimana? Kan ada hubungan soal RAPBD yang dikirimin Pak Gubernur itu terindikasi bukan hasil pembahasan. Makanya angket dibuat," kata Ketua Tim Angket DPRD Muhammad Ongen Sangaji sebelum rapat bersama tim ahli di gedung DPRD Jakarta, Rabu (25/3).

Sebagian masyarakat Jakarta tentunya sudah gerah dengan sepak terjang Tim angket DPRD DKI yang dipimpin oleh Muhammad Ongen Sangaji yang juga Ketua DPD Partai Hanura DKI ini. Kenapa sih Ongen ngotot ingin memakzulkan Ahok?
Kenapa pula Ongen berani melawan perintah Wiranto, sebagai Ketua Partai Hanura yang meminta agar Hak Angket DPRD DKI tidak diteruskan?

Suksesnya Hak Angket DPRD DKI tentu akan memuluskan target Ongen untuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura yang sudah lama diincarnya. Terlebih lagi pada tahun 2012 lalu, Foke yang diusung Partai Hanura tersingkir dari ajang pilkada DKI oleh duet Jokowi – Ahok. Cukup beralasan bagi Ongen untuk menyukseskan Hak Angket ini. Bagi Ongen “pemimpin berkumis itu lebih punya nyali”.

Nyali “fighting” Ongen tentu tidak lepas dari sejarah panjang masa lalunya. Ongen Sangaji adalah adik dari Basri Sangaji yang juga cucu pahlawan nasional A.M. Sangaji asal Maluku.

Siapa Basri Sangaji?

Basri Sangaji mulai dikenal sebagai preman di Jakarta pada tahun 2000. Basri Sangaji tak hanya terkenal dalam dunia preman yang keras. Basri juga dikenal dekat dengan sejumlah tokoh, mulai dari pejabat, ulama, hingga dunia hiburan malam.

Sebelum menjadi preman, Basri Sangaji pernah terjun ke dalam kancah politik. Sepak terjangnya di dunia politik dimulai sejak terlibat dalam terbentuknya pengamanan swakarsa (Pam Swakarsa) pada 1998. Nama Basri Sangaji juga pernah menghiasi media massa nasional pada 1998 karena diduga terlibat dalam kerusuhan di Ketapang, Jakarta Pusat. Tetapi keterlibatan Basri di Ketapang dibantah oleh Habib Rizieq, salah satu ulama yang dekat dengan Basri.

Basri ditengarai memiliki banyak musuh, salah satunya adalah John Kei, salah seorang pimpinan geng yang pernah berseteru dengannya. Basri Sangaji pun terbunuh dalam penyerangan berdarah oleh anak buah John Kei di Hotel Kebayoran Inn, Jakarta Selatan pada 12 Oktober 2004. Sepak terjang Ongen Sangaji tidak jauh berbeda bahkan boleh dibilang lebih ganas dibanding kakaknya.

Awal 1998, suami Eva Arnaz, Deddy Hamdun diculik oleh satu regu Kopassus. Penculikan ini langsung mengubah peta politik preman Ambon di Jakarta. Kepemimpinan pemuda Muslim Maluku diambil alih oleh Ongen Sangaji, yang waktu itu juga anggota Pemuda Pancasila.

Ongen dekat dengan Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut melalui Abdul Gafur, bekas Menteri Pemuda dan Olahraga di jaman pemerintahan Soeharto.

Ini tentunya memunculkan dugaan bahwa Soeharto saat itu ingin menggunakan jasa preman untuk melindungi pemerintahannya yang mulai banyak di demo oleh mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun