Mari Belajar Wabah Covid-19 dari Eropa.
Kepanikan di Eropa semakin meluas. Setelah Italia, kini giliran Spanyol. CFR (case-fatality-rate) nya melonjak tajam. Dua hari sebelumnya (15/3/2020) angka kematian di sana tercatat masih 196 orang. Kemarin berubah drastis menjadi 342 jiwa. Lalu hari ini kembali meningkat. Covid-19 telah merenggut 491 nyawa.
Dari 186.677 kasus yang tercatat hingga sore tadi, 67.588 (36,2%) diantaranya tercatat di negara-negara benua Eropa. Kasus terbanyak terkonsentrasi di Italia (27.980).
Untuk skala dunia, negara itu menempati urutan kedua, setelah Cina (80.881). Spanyol yang 2 hari lalu masih menempati urutan ke lima, kini melompat ke posisi ke empat terbanyak. Menggeser Korea Selatan yang sebelumnya berada di sana.
53,8% dari kasus terbaru yang dicatat sore tadi, berada di Eropa. Terbanyak di Spanyol (1.236) dan Iran (1.178). Dalam 24 jam terakhir, negara-negara Eropa mencatat 48,5% dari 324 penambahan kematian akibat virus corona di seluruh dunia.
Hingga sore tadi, jumlah keseluruhan yang meninggal dunia telah mencapai 7.471 kasus (CFR 4%). Sementara, khusus untuk negara-negara di benua Eropa, CFR mereka telah mencapai 4,4 persen. Nilai tertinggi tercatat di San Marino (8,8%), diikuti oleh Italia (7,7%), lalu Spanyol (4,4%). CFR negara-negara Eropa lain relatif lebih kecil.
+++
Negara kita memang terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh laut. Tapi mobilitas manusia dan barang antar sebagian besar daerahnya cukup tinggi.
Pergerakan antar masyarakatnya itulah yang menjadi kekhawatiran sebagian negara-negara Eropa untuk menerapkan kebijakan menutup wilayah (lockdown). Tujuannya agar wabah tak semakin meluas menjangkiti warga lainnya.
Maka akan menarik jika peta wilayah geografi Indonesia pada skala yang sama, dibentangkan di atas peta Eropa. Seperti yang terlihat pada ilustrasi yang ditampilkan di sini.
Saya kira, perkembangan Covid-19 yang penuh kejutan di daratan Eropa sekarang, patut menjadi pertimbangan Indonesia untuk merumuskan langkah-langkah menghadapi kemungkinan terburuk.