Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Siwi Gadis Temanggung yang Mengharukan (Novel "Dalam Rinai Hujan")

18 Desember 2012   06:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:26 6986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Bude Binda

Judul              : Dalam Rinai Hujan

Penulis           : Arie Saptaji

Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2012

Tebal buku   : 196 halaman

Saya membaca novel karya teman saya Arie Saptaji ini dengan penuh minat. Mengapa? Karena saya pernah baca novel tulisannya  yang sebelumnya "Warrior Sepatu untuk Sahabat" dan novel perdananya itu menarik serta yang terpenting sederhana. Ya di tengah gempuran bacaan remaja yang sering menceritakan gadis kota lengkap dengan pernak-pernik dan kegenitan kota, asyik juga baca kisah gadis desa dengan latar pegunungan yang alami dan lugu.

Di novel keduanya Arie kembali menuturkan cerita tentang gadis desa nan lugu. Siwi tokoh novel "Dalam Rinai Hujan" ini gadis desa di Temanggung yang bersekolah di sebuah  SMA  di Parakan. Parakan kota kecil di barat Temanggung. Lika-liku anak sekolah SMA lengkap dengan teman-teman pergaulannya atau "peer group" nya diceritakan dengan runtut.

Masalah mulai muncul saat Siswi lulus SMA dan setengah menganggur. Kegiatannya hanya membantu berjualan di warung kecil ibunya. Desa yang dulunya nyaman lama-lama menjadi  tempat yang membosankan. Hiburan  satu-satunya televisi pun tak berhasil mengusir rasa jenuh Siwi. Dia mulai berangan-angan bekerja di kota yang gemerlap.

Gayung bersambut tak sengaja Siwi bertemu Marni gadis tetangga desa yang bekerja di Yogya. Marni yang tampil seksi dan modis memikat hati Siwi untuk ikut ke kota.  Hanya pamit pada adiknya Widi tanpa restu ibu yang sedang pergi ke Parakan, Siwi pergi ke Yogya mengikuti Marni dan teman laki-lakinya.

Rupanya kepergian Siwi ke Yogya mengubah nasib dan perjalanan hidupnya. Siwi diperdaya dan akhirnya diperkosa oleh teman Marni. Untunglah saat kebingungan, kelelahan, dan akhirnya pingsan Siwi ditolong seorang penjual nasi goreng yang baik  hati Bu Gino. Bu Ginolah yang akhirnya menampung  Siwi dengan memberi tumpangan untuk tinggal di rumahnya. Bahkan memberi pekerjaan di warung nasi  gorengnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun