Dua orang remaja pada siang itu tampak mengamati sebuah senjata tempur kuno. Sedangkan remaja lainnya sedang serius mengamati bentuk selongsong peluru.
Pada bagian lainnya, seorang pria sedang asyik mengamati sebuah teropong kuno. Setelah menyimaknya selama beberapa saat, dengan penuh rasa penasaran, mereka kemudian beralih melihat koleksi benda-benda bersejarah yang menarik yang dipamerkan di stand lainnya.
Stand-stand itu sendiri berada dalam naungan tenda raksasa yang biasa digunakan oleh militer sebagai bentuk perhatian dan dukungan dari Batalyon Arhanudse-8 Gedangan di Sidoarjo.
Begitulah gambaran suasana dalam Jambore Sejarah Militer yang diadakan di kawasan wisata sejarah dan perjuangan Monumen Tugu Pahlawan - Surabaya pada hari Minggu tgl 23 Juni 2013.Tentu acara itu sangat menarik bagi siapa saja , utamanya bagi mereka yang minat dengan kegiatan dan tema sejarah, militer dan perjuangan.
Dalam kegiatan itu memamerkan benda benda bersejarah berupa Peninggalan WW I (World War 1 / perang dunia 1) dan WW II (World War 2 / Perang dunia 2 ) .
Koleksi itu terdiri dari Seragam dan perlengkapan militer US, Germany, Uni SoÂviet, Korea dan sebagainya, serta Seragam dan perlengkapan Era kemerdekaan Indonesia 1945.
Selain itu juga ada Seragam dan perlengkapan Era setelah kemerdekaan Indonesia 1945 “ non TNI/Polri aktif ,dan Koleksi museum tugu pahlawan Surabaya yang berupa senjata SMB & SMR era kemerdekaan 1945.
Di acara itu saya menjumpai bayonet Mannlicher yang merupakan bagian dari senapan milik tentara KNIL Hindia Belanda. Ada juga beberapa tas dalam berbagai bentuk yang dulunya digunakan oleh pasukan-pasukan yang berperang baik dari Inggris, Belanda , Jepang , dan sebagainya.
Beberapa diantara tas itu juga dilengkapi dengan tempat minum yang terbuat dari aluminium, besi dan sebagainya. Yang menarik, ada juga tempat minum milik tentara Indonesia yaitu PETA yang terbuat dari batok kelapa utuh dan berlubang di bagian atasnya.
Pada stan lainnya tampak deretan helm yang tampak kusam. Helm-helm yang cukup berat karena terbuat dari besi itu juga merupakan jejak pertempuran akrena dulu digunakan oleh pasukan tentara dari berbagai negara.
Di stand ini terlihat banyak remaja yang berfoto ria dengan berpose mengenakan helm-helm kuno itu.
Stand dari Paguyuban Pengumpul Gombal Amoh ( PPGA ) juga tak kalah menariknya. Stand ini menampilkan koleksi berupa emblem, brevet, baret dan sebagainya dari berbagai korps militer di dunia.
Banyak diantara koleksinya itu yang merupakan barang langka dan susah untuk mendapatkannya.
Menurut Meneer Rifky dari Roode Brug Soerabaia, dalam kegiatan ini,diharapkan mampu bersinergi dalam mengumpulkan rekan-rekan semua dalam suatu wadah kegiatan positif terhadap kecintaan hobby militer dunia .
Sehingga kegiatan ini bermanfaat dengan berbagi wawasan dan pengetahuan mengenai peninggalan-penÂinggalan benda sejarah militer terhadap masyarakat luas.
Sebelum acara Jambore Sejarah Militer ini, di kawasan ini juga ditampilkan aksi teatrikal Surabaya Teritori Suci yang dimainkan oleh Roode Brug Soerabaia yang dibantu oleh komunitas sejarah dan perjuangan lainnya di Surabaya.
Sedangkan usai jam 12 siang, acara kemudian dilanjutkan dengan wisata sejarah napak tilas ke Benteng Kedung Cowek yang legendaris.
Lihat Travel Story Selengkapnya