Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Afi, Gadis Pembawa Pesan Positif, Ternyata!

21 Mei 2017   01:02 Diperbarui: 21 Mei 2017   01:18 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

WARISAN belakangan isitilah itu ramai diperbincangkan di jagad sosmed, warisan memang sudah hal yang lumrah diperbincangkan, namun kali ini cukup berbeda. 

ditengah suasana ujaran kebencian, saling menyudutkan dan saling mengklaim diri paling benar, tulisan berjudul warisan itu bak oase di tengah gersangnya gurun pasir. pasalnya tulisan didalamnya yang memuat ajakan untuk berpikir kritis, dan pesan perdamaian benar-benar mendapat sambutan luar biasa. apalagi penulisnya sosok gadis yang terbilang masih cukup muda. 

sayang sekali, pesan perdamaian dan ajakan untuk berpikir kritis tidak saling menghakimi ini ada yang menangkap dengan sudut pandang lain, sehingga tulisan warisan mendapat kritikan bahkan hujatan dari mereka-mereka yang gagal memahami esensi dari tulisan itu.

wajar saja, karena setiap kepala manusia mempunyai cara pandang yang berbeda dalam melihat suatu persoalan, pun dalam menyikapi tuisan itu, ada yang setuju ada juga yang kontra, sayangnya kebanyakan yang tidak setuju balik menghujat dan menghakimi dengan melebeli gadis itu dengan julukan kafir, sesat, libral, PKI dan banyak lagi.

seharusnya bila memang berbeda pandangan dengan tulisan yang viral di lini masa media sosial itu, memberikan bantahan dengan cara menulis yang sebanding, bukan dengan menghujat atau melabeli dengan julukan-julukan yang tidak semestinya.

saya menduga mereka-mereka yang gagal memahami tulisan Afi yang berjudul Warisan itu disebabkan kurangnya pengalaman membaca, atau tidak mau melihat persoalan dalam sudut pandang yang berbeda, mereka tetap menggunakan kacamata keyakinan mereka.

seandainya pun tulisan Warisan itu mempunyai titik lemah sebenarnya bisa diperbaiki,paling tidak memberikan masukan atau tambahan agar lebih sesuai dengan konteks yang mereka yakini, bukan dengan menjas bahwa penulis kafir, libral, syiah, munafiq dan lainnya, toh isinya adalah pesan ajakan untuk perdamaian, bukankah itu baik.

maka benar apa kata pepatah, semakin tinggi pohon maka akan semakin kencang angin menerpanya. 

saya pribadi mendukung apa yang ditulis oleh Afi, sebagai generasi penerus  hal ini sesuatu yang membanggakan di usianya yang masih muda tetapi daya pikirnya dan bahasa penulisannya sudah banyak memberikan pengaruh positif bagi pembacanya.

teruslah berkarya dan menulis, teruskan memberikan pesan-pesan positif dik Afi, 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun