Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

“Diet Informasi” di Zaman Internet (Meminjam Istilah Kovach dan Rosenstiel)

9 Juli 2015   15:49 Diperbarui: 9 Juli 2015   15:49 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ilustrasi/Kompas.com

 

Sebagai masyarakat yang mulai digiring dalam era serba internet, saya tak kuasa menghindar dari kebanjiran informasi. Lajunya seperti air di hulu sungai yang meluap dan sulit dibendung.

Melimpah ruahnya informasi di setiap laman internet pun memaksa saya untuk mengenakan “masker” sebagai pelindung agar tak tersulut polutan yang berbahaya bagi kesehatan saya dalam berpikir dan bertingkah laku.

Saya sengaja meminjam kalimat “Diet informasi” buat zaman internet,” sebuah kalimat yang digunakan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel yang diramu dalam sebuah buku bertajuk Blur: How to Know What's True in the Age of Information Overload.

Melalui rantai obrolan ringan dengan salah satu rekan di media sosial, saya ‘diperkenalkan’ dengan tulisan Andreas Harsono. Melalui tulisan ringan tersebut, saya baru ngeh dengan istilah diet informasi tersebut.

 sumber: amazon.com

Harus diakui, saya sendiri baru berniat mengincar buku tersebut untuk menambah khasanah, sehingga belum sempat  mengeksplorasi lebih dalam makna diet informasi yang dimaksud Kovach dan Rosenstiel.

Namun saat sekilas membaca kalimat tersebut, ada pesan moral yang tersentak secara otomatis pada diri saya sendiri.

Ya, saya merasa perlu, dan harus diet, yaitu diet informasi.

Artinya, menurut hemat saya, sebagai masyarakat urban yang tak terhindar dari dunia internet, kita harus pandai memilah dan memilih informasi yang tersaji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun