Malam terasa yang panjang.
Aku terus meneguk alkohol ditangan kananku. Penyesalan terus datang menghampiriku, ntah sampai kapan perasaan bersalah ini hilang dari kepalaku. Ditangan kiriku, kupegang handphone sambil bergetar hebat, apakah aku harus menelfonmu atau tidak? Aku tak berani menghubungimu disaat kamu sudah bahagia, walaupun bahagiamu bukan denganku lagi.
Akhirnya aku memberanikan diri membuka kontak dan mencari namamu di daftar kontak ku.
Berharap kau akan menerimaku kembali, aku menekan tombol hijau yang berarti menghubungi, betapa canggihnya teknologi masa kini
Suara perempuan mulai terdengar ditelingaku
"Halo? Sayang? Ini aku, Sayang!"
"Tolong jawab aku! Aku tidak mengenal suara ini! Tolong"Â
"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan" Hanya itu suara yang bisa kudengar, dan itu bukan suaramu
Dengan perasaan penuh emosi, aku membanting botol kosong yang isinya telah ku habiskan tadi. Pecahan botol itu terbang kearahku dan mengenai pipiku. Aku tidak merasakan apa-apa tapi aku merasa ada yang mengalir dipipiku.
Aku kembali meraih handphoneku dan kembali menghubungimu, berharap bukan wanita yang tidak kukenal yang mengangkatnya.
Suara perempuan itu terdengar lagi di telingaku.