Mohon tunggu...
Shinee_na
Shinee_na Mohon Tunggu... -

Shinee_na

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepotong Kenangan

5 September 2017   15:43 Diperbarui: 5 September 2017   16:03 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harus ku mulai darimana cerita ini? Cerita yang tak begitu mangandung faedah namun begitu berarti. Sepotong kenangan manis dibalik makna  sebuah persahabatan. Setiap orang pasti memiliki kisahnya sendiri, termasuk diriku dan dibalik setiap kisah tersebut akan selalu ada tokoh-tokoh yang siap memerankan perannya masing-masing.

Persahabatan bagai kepompong sebuah judul lagu yang tak asing lagi bagi kita semua bukan? lagu yang dibawakan oleh sindentosca ini menceritakan sebuah persahabatan dengan lika-likunya. Tak dapat lagi dipungkiri bahwa tak ada sebuah persahabatan yang tak luput dari sebuah permasalahan meskipun itu sangatlah kecil. Akan tetapi, dibalik semua itulah kita bisa saling melengkapi satu sama lain.

Namanya kamila, bisa dipanggil mila, kakam, bebeb, kakchan, dan masih banyak lagi panggilan-panggilan unik lainnya. Orangnya manis seperti gula jawa, jika kaum adam melihat dirinya bisa dipastikan gula darah akan segera naik, heheheh. Seorang gadis yang dibalut dengan kesederhanaan namun tetap terlihat anggun bak seorang putri dari Keraton Solo.

Persahabatan ini dimulai ketika aku bertemu dengannya 5 tahun silam, tepatnya ketika aku ada dibangku SMA yang sama dengannya dan masuk di asrama yang sama pula. Aku dan dia bukanlah orang yang memiliki banyak kesamaan, justru aku dan dia adalah orang yang berbeda. Jika dia suka warna merah maka aku suka warna biru, jika dia suka minum kopi maka aku sebaliknya. Akan tetapi, perbedaan itulah yang membuatku nyaman untuk bersahabat dengannya hingga saat ini.

Selama kurang lebih 3 tahun waktuku ku habiskan dengan dirinya mulai dari bangun tidur hingga mau tidur lagi dan selama itu pula aku mengetahui sifat-sifat unik yang dimiliki sahabatku ini. Orang yang baru mengenalnya mungkin akan memandang dia sebagai sosok yang cuek dan kurang ramah akan tetapi, jika sudah lama kenal maka akan terlihatlah sifat yang sangat periang itu. Iya, dia suka bercerita meskipun itu hal sepele tapi terkadang ditengah-tengah cerita dia berhenti dan tidak melanjutkan ceritanya, mengesalkan bukan? Dan itu sering kualami. Sifat moodynya memang menjadi daya tarik tersendiri apalagi saat tamu bulanan datang menghamipiri, maka jangan sekali-kali membangunkan singa dari tidur siangnya. Ibaratnya seperti itulah.

Masa-masa SMA adalah masa-masa yang indah dan ungkapan itu tak melulu soal cinta, buktinya aku dan temanku juga merasakan masa yang konon indah tersebut. Aku dan dia bukanlah anak yang begitu baik tapi juga bukan anak nakal atau troublemaker. Kita memang sering keluar, tapi hanya sekedar jalan-jalan dan membeli ice cream atau aksesoris-aksesoris lucu anak perempuan seperti gelang, pin, ikat rambut dll. Pernah suatu saat aku dan temanku keluar untuk jalan-jalan usai pulang sekolah.

Dia mengajakku ke salahsatu kafe yang katanya menyediakan ice cream lain daripada yang lain. Alhasil, kita berangkat masih dengan seragam kesayangan putih abu-abu. Tapi, apa yang didapat? Diluar dugaan ternyata kafe yang kita tuju bukan lagi kafe yang menyediakan ice cream idaman itu melainkan sebuah kafe remang-remang untuk kalangan orang dewasa. Segera aku dan temannku beranjak keluar dan pergi dari tempat tersebut tanpa basa basi, setelah merasa kapok dengan kejadian yang kurang menyenangkan tersebut akhinya kita bergegas pulang.

Suatu saat setelah lulus kelas 3 SMA, kita pernah pergi jalan-jalan di malam hari untuk melihat pasar malam. Meskipun terlihat begitu sederhana namun itu sangatlah berarti karena pada saat itulah untuk pertama kalinya aku bisa jalan-jalan dan keluar malam hanya bersama seorang teman. Di pasar malam tak banyak yang kita lakukan, kita hanya membeli ice cream dan arum manis atau yang biasa disebut permen kapas makanan favorit anak 90an serta melihat berbagai pertunjukan yang ada. Di bulan berikutnya kita pun sempat keluar malam untuk sekedar nonton dan jalan-jalan hingga larut malam, sungguh kenangan yang tidak bisa dilupakan.

Ada hal unik yang pernah ku alami sewaktu masih tinggal di asrama yaitu tindihan, kalian semua pasti tahu kan apa itu tindihan. Kalau blum tahu silahkan dibaca artikelku sebelumnya yang membahas soal tindihan. Jadi, suatu ketika setalah pergi rekreasi yang di adakan asrama aku dan temanku ini sempat bertengkar hanya gara-gara rebutan tempat duduk yang dekat jendela, karena tidak ada yang mau mengalah akhirnya sampai tiba di asrama kita masih bersikap cuek satu sama lain dan uniknya ketika tidur, kita tidur berdampingan tapi saling punggung-pungungan padahal yang aku tahu temanku ini sangat tidak suka jika tidur di punggungi alhasil, belum 1 menit aku memejamkan mata ku rasakan pelukan yang amat berat dan udara dingin di tengkuk leherku, berberpa kali kurasakan hembusan udara tersebut kemudian terdengar bisikan tepat di telingaku yang intinya menyuruh agar aku berbaikan dengan temanku dan mengucap istghfar sebanyak 250x. usai kejadian tersebut pagi harinya aku menceritakan kepada temanku dan dia begitu senang sampai tertawa teerbahak-bahak karena tak percanya atas apa yang sempat ku alami.

Itulah sepotong kenangan manisku tentang sebuah persahabatan, karena hanya sepotong tentu masih banyak potongan-potongan lainnya yang tak kalah berharga Jadi, jangan bosan-bosan untuk membaca ceritaku ya. Sampai jumpa :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun