Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mobil Mewah Berharga Murah

17 Desember 2015   15:38 Diperbarui: 17 Desember 2015   15:38 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Setiap perusahaan mempunyai kebijakan untuk melelang mobil yang menjadi inventaris kantor alias mobil dinas. Lazimnya pejabat perusahaan di level tertentu diberikan mobil dinas. Bila mobil sudah berusia, katakanlah sebagai contoh 8 tahun, akan diganti dengan mobil baru, dan mobil yang lama dilelang untuk menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan.

Dalam lelang kendaraan tersebut, dahulu, sebelum banyak perusahaan menerapkan good corporate governance, acap terjadi akal-akalan. Yang menang dan menjadi pembeli biasanya pejabat di perusahaan tersebut juga atau pihak luar yang bisa memberi hadiah bagi orang dalam yang berwenang melakukan pelelangan. Harga belinya tentu saja jauh di bawah harga pasar untuk barang sejenis. Oleh si pemenang lelang, kendaraan tersebut segera dijual lagi ke pedagang kendaraan second alias kendaraan bekas pakai.

Sekarang praktis sudah lebih baik. Lelang dilakukan secara fair, dengan pengumuman di media cetak terlebih dahulu. Harga transaksi biasanya sesuai atau mendekati harga dealer kendaraan bekas. Yang datang pun biasanya sudah pemain dalam perdagangan mobil bekas, bukan para calo yang main mata dengan oknum karyawan perusahaan.

Yang menarik dalam lelang model begini, mobil mewah cenderung dihargai lebih murah ketimbang mobil keluarga. Katakanlah mobil sedan Toyota Camry, yang biasanya menjadi jatah buat kendaraan dinas pejabat lapisan atas, yang 8 tahun lalu dibeli seharga Rp 500 juta, sewaktu dilelang sekarang harganya sekitar Rp 150 juta. Artinya setelah 8 tahun, harga tergerus lebih dari separo harga awal.  Di lain pihak mobil Toyota Innova (biasanya menjadi kendaraan dinas pejabat level menengah) yang 8 tahun lalu dibeli seharga Rp 180 juta, sekarang harganya masih sekitar Rp 130 juta. Artinya harga tergerus kurang dari separohnya.

Padahal secara teknis pembukuan di perusahaan, semua mobil tersebut nilainya telah habis disusutkan selama delapan tahun. Artinya, pada akhir tahun ke delapan, nilai mobil tersebut dalam daftar aset perusahaan dihargai sebesar Rp 1,- saja, karena setiap tahun disusutkan (dengan menambah pos biaya sekaligus mengurangi pos aset) sebesar seperdelapan dari nilai beli semula. Jadi, berapapun harga lelang, sudah menjadi pendapatan buat perusahaan.

Kenapa harga mobil mewah tergerus tajam? Mungkin karena mobil mewah hanya diminati oleh segelintir orang kaya saja. Itupun mereka ingin mobil mewah baru, bukan barang bekas. Orang kaya gengsi dong pakai mobil lama. Sedangkan orang yang baru kaya, atau kaya tapi masih lapis tengah, mereka berhitung juga dengan biaya pemeliharaan dan bahan bakar mobil mewah yang boros. Jadi, ini hanya soal hukum demand-supply saja. Untuk mobil mewah, begitu sudah berusia di atas lima tahun, banyak yang mau dijual, tapi sedikit yang mau membeli. Akibatnya harga turun tajam.

Kondisi tesebut berkebalikan dengan mobil keluarga jenis "sejuta umat", di mana peminatnya amat banyak, sehingga membuat harga mobil bekas hanya sedikit di bawah harga mobil baru.  Iseng-iseng, kalau ada yang ingin gagah-gagahan pakai mobil mewah, padahal budget terbatas, tak ada salahnya pakai keluaran sebelum tahun 2010. Toh, dibawa liburan pulang kampung, pasti banyak yang berdecak kagum. ck....ck....ck.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun