Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Era Keluarga Tanpa Media Sosial Adalah Keniscayaan

20 Juli 2017   11:34 Diperbarui: 20 Juli 2017   11:47 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: keluargaindonesia.id

Ketika beberapa orang di tempat saya bekerja saya ajak berdiskusi dan menanyakan hal apa yang membuat mereka paling bahagia?.. hampir seluruhnya (baik yang sudah menikah maupun belum) mengatakan keluarga yang damai, utuh dan rukun. Alasan lainnya seperti, punya anak sepasang, punya rumah sendiri, punya mobil sendiri, dan lain-lain menjadi prioritas berikutnya untuk jawaban pertanyaan yang saya utarakan kepada mereka. 

well, sepertinya saya dan kita semua pasti pada umumnya setuju dengan pendapat teman-teman tersebut. Jikalaupun anda bekerja banting tulang dari matahari terbit sampai terbenam (bagi orang tua khususnya) tujuannya jelas untuk kebahagiaan keluarga. Bahkan anda rela mengorbankan keinginan dan kesenangan untuk membahagiakan keluarga. 

Ketika kita berbicara tentang kemandirian dan ketahanan dalam berkeluarga, pasti tidak akan lepas dari kondisi ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Namun satu hal yang harus tetap dipahami bahwa Keluarga yang mandiri itu tidak selalu mencerminkan kondisi ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya yang paling bagus (misal: sangat kaya, sangat berpendidikan, sangat tinggi status sosial dan budaya). Semua berangkat dari bagaimana seluruh aspek dalam kehidupan ini dapat berjalan seimbang dan selaras, tanpa ada aspek yang terabaikan. 

Untuk saat ini, aspek sosial dan budaya mungkin menjadi salah satu hal yang sangat menjadi prioritas dalam hal membangun keluarga mandiri, bahagia dan sejahtera. Terutama aspek sosial, menjadi aspek perhatian serius yang perlu mendapat penanganan khusus dewasa ini, sampai-sampai pemerintah melalui BKKBN memberikan perhatian khusus pada peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) dengan mengangkat tema "KELUARGA BERKETAHANAN INDONESIA MANDIRI DAN SEJAHTERA'. Tentu ini semacam early warning kepada seluruh warga Indonesia bagaimana peran penting dari aspek sosial dan budaya dalam menciptakan Keluarga Berketahanan. Kondisi sosial dan budaya sangat memberikan pengaruh yang signifikan dalam kelangsungan hidup baik personal maupun bermasyarakat. Aspek ini juga sangat berpengaruh untuk membentuk perilaku secara individu didalam komunitas kelompok dan dalam pergaulan sehari-hari dalam bermasyarakat, sehingga saat kembali kedalam keluarga pun sifat dan karakter yang terbentuk di dalam komunitas pergaulan akan terbawa dengan mudahnya. Apa yang saya maksudkan disini??? 

(https://keluargaindonesia.id/kabar/bingkai-harganas)
(https://keluargaindonesia.id/kabar/bingkai-harganas)
Ketika kita berada didalam suatu komunitas, pasti kita akan terbentuk dengan kebiasaan yang ada didalam komunitas itu. Hal yang menarik saat ini adalah dimana hampir seluruh manusia baik yang usia muda sampai yang tua berada didalam komunitas yang menggunakan media sosial dihampir sepanjang hari yang mereka lalui. 

Media sosial seolah tidak pernah lepas dalam setiap detik kehidupan yang manusia lalui saat ini. Semua ada "disana", mulai dari anda bangun dan sampai anda tertidur anda hampir tidak bisa terlepas dari media sosial. Mengapa demikian? karena memang media sosial memberikan segala informasi tentang semua hal, mulai hal yang menyangkut masalah pekerjaan, keseharian, hiburan dan lainnya. Sehingga ketika beberapa orangpun ingin memilih untuk terhindar dari media sosial, itu merupakan sesuatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan dikarenakan semua hal yang formal dan informal pun pada umumnya menggunakan media sosial.

Kemudian mengapa penggunaan media sosial ini sangat perlu perhatian khusus, terutama dalam pembentukan Keluarga Berketahanan Nasional (sesuai dengan tema yang diangkat BKKBN)?

Media sosial memberikan banyak sekali kemudahan dalam hidup ini. Ketika anda menginginkan informasi tentang hal, melalui akses ke media sosial anda menemukannya dengan segera tanpa anda harus berpindah tempat, menghabiskan waktu diperjalanan. Disamping itu anda mempunyai banyak pilihan tanpa harus mendatangi satu persatu. Namun, hal tersebut tidak serta merta membuat media sosial selalu memberikan aspek positif saja didalam hidup ini. Bahkan apabila kita tidak hati-hati, media sosial dapat menyebabkan hal yang sangat fatal bahkan hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya ketika menggunakan media sosial.

Mari sejenak saya ajak pembaca untuk melihat dampak buruk dari media sosial ini:

1. Sudah menjadi pemandangan biasa ketika kita melihat suatu keluarga yang berencana  pergi untuk makan bareng disebuah tempat makan/ restauran guna menjaga keakraban antara anak dan orangtua, dan saat mereka tiba dikursi masing-masing, mereka akan memulai untuk memesan dan setelah itu sambil menunggu pesanan datang, mereka akan asik dengan media sosial masing-masing.

2. Ketika seorang anak celaka (banyak kita lihat di media) dikarenakan orang tua lalai akibat pengguaan media sosial yang berlebihan.

3. Kecelakaan saat mengendara akibat penggunaan media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun