By : Ipi Fernandez
Yang paling dicemaskan orang tua adalah anak-anak sekali waktu menjadi yatim piatu,makanya mereka berjuang keras untuk terus hidup sehat,prinsip hati-hati agar tidak celaka, agar anak-anak tidak jadi jatim piatu.
Berbeda dengan Jesus Kristus atau ( sahabatku yang Muslim menyapa dengan nama Nabi Isa), Beliau bahkan sangat menghendaki kepergian-Nya meningalkan anak-anak-Nya,para murid kesayangan-Nya,para sahabat-Nya bahkan kedua orang tua-Nya. Karena dengan kepergian Jesus, para murid,sahabat,orangtua-Nya tidak akan menjadi Jatim Piatu bahkan memperoleh kebahagiaan dan sukacita yang sempurna karena Dia pergi,:
Pertama: Mewariskan Damai dan Sukacita.Damai Jesus tidak bawa pergi tetapi dia tinggalkan di dunia agar kita juga mewarisi damai itu kepada sesama,para sahabat disekitar kita.
Kedua : Jesus pergi tetapi Dia beri kita pengawal yang super cerdas yaitu Roh Kudus yang selalu mendampingi, menerangi akal kita untuk mampu membedakan mana yan baik mana yang buruk dan
Ketiga : Dia pergi untuk mnyiapkan tempat untuk kita,Dia pergi membangun rumah abadi kita.”Aku pergi untuk menyiapkan tempat bagimu,supaya dimana Aku ada,kamupun berada”.
Sanggupkah kita menerima wasiat-wasiat ini? Ataukah kita justru sering mengkianati Jesus dengan hidup penuh curiga, jadi biang perpecahan pada komunitas hidup harian kita dan justru kita sering mengabaikan bisikan hati Nurani yang adalah tempat bersemayam Roh Kudus,dengan lebih mengejar harta,kuasa dan kesenangan dunia lainnya lalu memangsa sesama dari pada berbuat baik,hidup ugahari dan bersahaja. Simiskin menjerit kelaparan tanpa daya, nurani kita bisu,rasa kita mati.
Hari ini kita merayakan kenaikan Sang Juru Selamat . WasiatNya masih sama:”Damai sejahtera bagi Kamu sekalian”. Siapakah kamu? Apakah mereka?apakah kamu? Ataukah Kita???
Kamis Kenaikan yang menakjubkan ,17/05/2012