Mohon tunggu...
intan rahmadewi
intan rahmadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - bisnis woman

seorang yang sangat menyukai fashion

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menerapkan Keberagaman dalam Keseharian

21 Juli 2017   04:29 Diperbarui: 21 Juli 2017   04:32 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberagaman - huseinmuhammad.net

Indonesia merupakan salah satu negara yang unik. Berbagai macam suku dengan berbagai budaya yang melekat, membuat tingkat keberagaman di negeri ini begitu tinggi. Perbedaan dalam segala hal, bisa kita saksikan dalam keseharian. Tidak sedikit kita bisa melihat tempat ibadah yang saling berdampingan. Tidak sedikit pula diantara masyararakat muslim yang membantu perayaan natal, ataupun sebaliknya. Aktifitas lintas agama menjadi hal yang lumrah terjadi, tanpa harus mempermasalahkan perbedaan agama. Itulah esensi bhineka tunggal ika, meski berbeda-beda tetapi tetap satu, Indonesia.

Sebagai masyarakat Indonesia yang hidup dengan penuh keberagaman, kita semestinya sudah paham esensi dari bhineka tunggal ika. Kita juga semestinya sudah paham, bahwa perbedaan merupakan anugerah Tuhan kepada umat manusia. Tapi faktanya, tidak sedikit diantara kita yang masih melakukan kekerasan yang menentang perbedaan. Ironisnya, kekerasan yang marak terjadi itu justru dilandasi karena alasan keagamaan. Di beberapa daerah, kelompok Ahmadiyah dan Syiah masih saja mendapatkan diskriminasi. 

Bahkan pada pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, sentimen agama yang muncul telah memicu terjadinya aksi bela Islam hingga aksi bela ulama. Agama dipolitisasi untuk kepentingan tertentu. Tidak hanya pasangan calon yang mendapatkan perlakukan diskriminatif, tapi para pendukungnya juga seringkali mendakatkan diskriminasi, hanya karena perbedaan agama. Karena itulah, mari kita renungkan kembali. Apakah ada yang salah dengan semboyan bhineka tunggal ika? Atau kita sendiri sebenarnya yang salah dalam memahami keberagaman? 

Keberadaan kelompok intoleran dan radikal, seringkali muncul dengan provokasi yang membuat banyak masyarakat terpengaruh. Munculnya pemahaman menyesatkan yang disertai ujaran kebencian, juga membuat masyarakat terbelah. Padahal, dibalik semua itu ada kepentingan politik demi menjatuhkan pasangan calon yang bertarung di pilkada. Mari belajar dari pilkada DKI Jakarta. Jangan sampai pilkada yang akan berlangsung di beberapa daerah dalam waktu dekat, kembali akan disusupi isu intoleransi dan radikalisme.

Sejatinya, esensi dari keberagaman tidak hanya berakhir pada seruan untuk bersatu dalam perbedaan. Namun juga harus melihat bahwa sikap toleransi, saling menolong dan menghargai, merupakan sebuah kenicayaan di Indonesia. Tidak ada alasan untuk saling membenci hanya karena perbedaan latar belakang apalagi karena perbedaan agama. Tidak boleh kita merasa paling benar sendiri, dan tidak bisa selalu menilai orang yang berbeda selalu dalam posisi salah. Mari menerapkan keberagaman dalam setiap ucapan dan perilaku, demi terciptanya kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun